Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Donald Trump akan menjatuhkan sanksi ekonomi atas Turki yang menjadi sekutunya di pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO) akibat penyerbuan militer negara itu ke Suriah utara.
Menggunakan militer AS untuk menghentikan serangan Turki terhadap pasukan pejuang Kurdi yang beraliansi dengan AS, tidak akan pernah menjadi pilihan, kata sejumlah pejabat Pentagon.
Sementara itu, Presiden Trump kemarin meminta Pentagon memulai penarikan semua pasukan AS dari utara Syria.
Ancaman Menteri Keuangan Steven Mnuchin yang mengatakan bahwa Trump akan menjatuhkan sanksi "sangat kuat" terhadap Turki keluar setelah sebelumnya Trump menyatakan akan melenyapkan ekonomi Turki.
Trump mengatakan bahwa dirinya telah mendengarkan saran Kongres yang mana Partai Republik dan Demokrat mendorong secara agresif untuk menjatuhkan sanksi pada Turki.
"Departemen Keuangan sudah siap untuk menjalankan tugas, undang-undang tambahan akan diupayakan. Ada konsensus besar tentang ini. Turki telah meminta agar itu tidak dilakukan. Namun kami akan tetap melaksanakan!", ujarnya menambahkan.
Baca Juga
Seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa sanksi atas Turki sedang disiapkan di semua tingkatan.
Anggota DPR Eliot Engel Mike McCaul memperkenalkan RUU pada Jumat lalu yang akan memberi sanksi kepada pejabat Turki yang terlibat dalam operasi Suriah dan bank-bank yang terlibat di sektor pertahanan Turki sampai Turki mengakhiri operasi militer di Suriah. Selain itu, AS juga akan menghentikan penjualan senjata ke Turki.
Sedangkan, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pada Jumat malam bahwa Turki akan membalas setiap langkah yang bertujuan untuk melawan upayanya untuk memerangi terorisme, sebagai tanggapan terhadap pengumuman kemungkinan sanksi AS terhadap negara itu.