Bisnis.com, JAKARTA – Sore ini Prabowo dikabarkan akan bertemu dengan Jokowi di Istana. Masih belum diketahui apa yang akan dibahas kedua pesaing dalam pilpres 2019 tersebut, Mungkinkah Gerindra masuk kabinet dan Prabowo jadi Wantimpres?
Ihwal rencana pertemuan Prabowo dan Jokowi di Istana dibenarkan Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan.
Sejauh ini belum ada informasi resmi dari pihak Istana mengenai pertemuan antara dua rival politik yang pernah berseberangan dalam Pilpres 2019 tersebut.
Namun, rumor yang beredar di kalangan wartawan, pertemuan itu bakal berlangsung pukul 15.00 WIB.
Adapun kegiatan Presiden Jokowi pada Jumat diawali dengan menemui anak-anak sekolah dasar dari Papua. Selanjutnya, sebelum salat Jumat, Jokowi membesuk Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia Wiranto di RSPAD Gatot Subroto Jakarta untuk kedua kalinya.
Sama halnya pertemuan dengan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, pertemuan itu didahului oleh rumor. Nyatanya, rumor tersebut terbukti setelah akhirnya mereka bertemu sekitar pukul 14.00 WIB pada Kamis (10/10/2019).
Sementara menurut Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Jokowi mengundang Prabowo datang ke Istana sore ini.
“Jam 15.00. Diundang Pak Jokowi,” kata Dahnil melalui pesan instan kepada wartawan, Jumat (11/10/2019).
Terkait alasan pertemuan, Dahnil masih merahasiakannya. “Nanti ya,” jelasnya.
Sebelumnya Jokowi juga mengundang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (10/10/2019). Baik Gerindra maupun Demokrat adalah partai pesaing pada pemilu 2019 lalu.
Setelah pertemuan dengan SBY, Jokowi mengakui ada pembahasan soal peluang Demokrat gabung pemerintah.
“Kita bicara itu tapi belum sampai pada sebuah keputusan,” katanya.
Posisi Prabowo
Sejauh ini Partai Gerindra disebut-sebut mengincar kursi di kabinet. Di sisi lain, pengamat Politik Ireng Maulana mengatakan di tengah riuhnya peristiwa politik beberapa waktu terakhir, sikap dan tindakan politik Prabowo masih ditunggu.
“Prabowo masih diperhitungkan sebagai salah satu kekuatan politik arus utama,” tuturnya.
Lebih lanjut Ireng mengatakan Prabowo dengan mengingat kapasitas dirinya dapat menjadi penasehat Jokowi.
"Apabila kepentingan untuk mendukung pemerintahan Jokowi direpresentasikan dengan menempati jabatan tertentu, mungkin lebih elegan jika Prabowo mau mewakafkan dirinya masuk dalam jajaran Watimpres sehingga pikiran-pikiran dan keberpihakannya terhadap kemajuan negara akan dapat langsung memperkuat gerak langkah kepemimpinan Jokowi," kata Ireng.
“Publik tentu ingin menyaksikan kolaborasi yang konstruktif dari para tokoh misalkan antara Jokowi dan Prabowo dalam konteks Presiden dan Watimpres,” ujar Ireng dalam keterangan tertulisnya.
Lantas bagaimana sikap politik Gerindra dan Prabowo ke depan? Secara resmi hal itu akan disampaikan Prabowo pada Rakernas Gerindra 17 Oktober mendatang.