Bisnis.com, JAKARTA — Massa hingga Selasa pukul 22.28 WIB masih berkumpul di sekitar Stasiun Palmerah, atau lokasinya tidak jauh dari Pospol Palmerah yang terbakar, bahkan kobaran api terlihat dari dalam stasiun.
Massa juga membakar ban di jalanan, sementara petugas masih memblokade wilayah dekat Stasiun Palmerah.
Sementara itu, mahasiswa yang masih bertahan di stasiun mulai meninggalkan stasiun menggunakan kereta terakhir yang disediakan pihak KCI tujuan Tanah Abang. Kondisi di dalam kereta sudah penuh sesak oleh penumpang.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta intelijen bergerak cepat menganalisa kejadian yang terjadi bahwa demonstran yang terlibat bentrok dengan personel kepolisian pada Selasa malam sudah bukan berasal dari mahasiswa.
"Intelijen harus menganalisa, saya masih kaget, ini serangan terlalu mendadak dum dum dum dum, dan meledak, kaget saya, pasti ada sesuatu yang tidak kita baca secara baik sebelumnya," kata dia di Gedung DPR, Jakarta.
Dia percaya bahwa kerusuhan bukan lagi berasal dari mahasiswa, karena pola mahasiswa itu biasanya datang dengan motif dialog dan atas suatu yang konstruktif.
Sementara kejadian yang terjadi Selasa malam bentuknya berupa tindakan anarkis seperti pembakaran bus dan pos polisi, selain itu demonstran juga membakar gerbang tol.
"Kalau pericuh sudah bukan mahasiswa dan sudah malam ini, tindakannya secara disiplin dan serius," katanya.
Gabungan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi sejak siang Selasa, mereka menyampaikan tuntutan soal penolakan RUU KUHP dan UU KPK dan RUU menyangkut agraria.