Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

KARHUTLA, Jaksa Agung : Beberapa Korporasi Milik Warga Negara Tetangga Jadi Tersangka

Kejaksaan Agung mengungkapkan ada beberapa korporasi yang pemiliknya berasal dari negara tetangga ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian terkait kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Sholahuddin Al Ayyubi
Sholahuddin Al Ayyubi - Bisnis.com 20 September 2019  |  17:11 WIB
KARHUTLA, Jaksa Agung : Beberapa Korporasi Milik Warga Negara Tetangga Jadi Tersangka
Jaksa Agung H.M. Prasetyo : Beberapa Korporasi Milik Warga Negara Tetangga Jadi Tersangka - Bisnis/Sholahuddin Al Ayyubi

Bisnis.com, JAKARTA--Kejaksaan Agung mengungkapkan ada beberapa korporasi yang pemiliknya berasal dari negara tetangga ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian terkait kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Jaksa Agung H.M. Prasetyo pun mengimbau agar para pemilik perusahaan dari negeri tetangga itu tidak selalu protes dan menuding Indonesia sebagai pengekspor asap  ke negara asalnya. Faktanya, kata Prasetyo, di antara pelaku pembakaran hutan dan lahan itu adalah korporasi milik para pengusaha dari  negara tetangga tersebut.

"Kalau selama ini kita dibilang pengekspor asap ke negara tetangga, ternyata ya justru di antara para tersangka korporasi perkebunan ini pemiliknya adalah [pengusaha dari] negara tetangga," tutur Prasetyo, Jumat (20/9/2019).

Prasetyo menyarankan negara tetangga di mana pemilik korporasi itu berasal untuk bekerja sama memadamkan titik api atau bersinergi memproses hukum perusahaan tersebut.

"Kita harapkan mereka juga memahami dan turut serta memberi kontribusi yang baik dalam upaya pemadaman atau proses penegakan hukum," kata Prasetyo.

Dia juga mengatakan sampai saat ini sudah ada 7 korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka pada kasus karhutla tersebut. Angka ini diprediksi terus bertambah sejalan dengan penanganan perkara karhutla yang ditangani Polri.

"Kita sudah terima 166 berkas perkara ya. 7 berkas di antaranya adalah korporasi," ujar Prasetyo.
 
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Karhutla HM Prasetyo
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top