Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah membangun 11 pos lintas batas negara di sejumlah wilayah Indonesia. Langkah ini dinilai turut untuk membangun perekonomian masyarakat di sekitar perbatasan.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan seluruh pos lintas batas negara (PLBN) telah diselesaikan .
Selain pos tersebut, pemerintah turut membangun infrastruktur dasar untuk wilayah perbatasan. Beberapa di antaranya seperti pasar, sekolah, fasilitas kesehatan hingga kantor aparat keamanan.
"Ada [dampak ekonomi] karena wilayah yang dibangun bukan hanya gedung-gedung, tidak. Tapi ada puskesmasnya, ada puskesmas pembantunya, ada rumah sakit rujukan, prinsip sekolah SD, SMP, SMA atau Madrasah itu juga ada semua. Kemudian yang ketiga polseknya, koramilnya, kemudian membangun pasar-pasar tradisionalnya, kemudian perhubungannya ada ya minimal helipad-nya ada, kemudian jalannya sudah terhubung semuanya yang dikerjakan oleh PU dan TNI yang membuka area awalnya," kata Mendagri di Tangerang Selatan, Selasa (17/9/2019).
Pada 2018, Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan tujuh PLBN Terpadu yakni tiga PLBN di Provinsi Kalimantan Barat yaitu Entikong, Badau, dan Aruk, tiga di NTT yakni Motaain, Motamassin, dan Wini, serta satu di Papua yaitu Skouw.
Tahun ini pemerintah kembali membangun 4 PLBN terpadu dari 11 PLBN yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Baca Juga
Empat PLBN tersebut yakni Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, Sota di Kabupaten Merauke Provinsi Papua dan dua PLBN di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, yakni Sei Pancang Sebatik dan Long Midang.
“Memang wilayah kita luas, perbatasan mulai ujung di Aceh Pulau Rondo masuk ke Sabang masuk ke Kepri, Belawan, Kaltim, ada empat yang akan dibangun, ini beranda wilayah kedaulatan NKRI, wajahnya sudah bagus, pertahanannya juga sudah bagus, dijaga kepolisian untuk menjaga Kamtibmasnya dan dijaga TNI kita yang menjaga kedaulatannya,” pungkas Tjahjo.