Bisnis.com, JAKARTA - Wafatnya Presiden Ketiga RI B.J. Habibie meninggalkan luka sekaligus kenangan mendalam di hati rakyat Indonesia. Salah satunya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Basuki menceritakan kesedihannya lantaran tidak bisa meresmikan proyek infrastruktur di Timor Leste bersama Habibie.
"Saya baru saja ditugaskan Presiden untuk meresmikan jembatan Habibie di Timor-Timur. Ketika pulang saya mau laporkan ke beliau tentang jembatan tersebut. Belum sempat laporan, beliau sudah gak ada," ujarnya ketika ditemui usai pemakaman B.J. Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibatan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Menurutnya, Habibie sangat menghormati sekaligus menunggu-nunggu pembangunan jembatan tersebut untuk rakyat Timor Timur. Infrastruktur tersebut dapat memacu daya saing di kawasan Timur Indonesia.
Basuki pun merasa menyesal karena belum pernah melaporkan progres pembangunan jembatan kepada Habibie.
"Belum, saya masih punya [utang]. Ada yang belum saya laporkan ke beliau. Padahal, jembatan itu sangat dihormati oleh dia," imbuhnya.
Baca Juga
Dia menuturkan pertemuan terakhir dengan Habibie terjadi satu bulan silam. Tepatnya, ketika almarhum dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat
Hal itu terjadi lantaran adik Basuki ternyata dirawat tepat di sebelah kamar yang ditempati oleh Habibie.
"Saya nengok beliau tetapi sedang di kamar mandi. Begitu saya ke ruang adik saya, beliau yang nyamperin saya," kenang Basuki.
Jembatan B.J. Habibie terletak di Desa Bidau Sant'ana. Dili. Jembatan tersebut mempunyai panjang 540 meter, lebar 8 meter, dan terdiri atas dua jalur. Jembatan Habibie dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Timor Leste dengan anggaran US$ 3,9 juta.
B.J. Habibie merupakan tokoh Indonesia yang sangat dihormati oleh rakyat Timor Leste Pada . 20 tahun silam, tepatnya 29 Agustus 1999, Habibie memberikan opsi jajak pendapat yang membuat rakyat Timor-Timur sepakat meminta referendum dari NKRI.