Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

British American Tobacco Bakal Pangkas 2.300 Pekerjaan

Perusahaan tembakau internasional, British American Tobacco Plc. (BAT) berencana memangkas 2.300 posisi pekerjaan akibat menurunnya penjualan rokok di pasar-pasar utama perusahaan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan tembakau internasional, British American Tobacco Plc. (BAT) berencana memangkas 2.300 posisi pekerjaan akibat menurunnya penjualan rokok di pasar-pasar utama perusahaan.

Produsen rokok Lucky Strike ini memperkirakan akan menuntaskan proses pemangkasan tersebut, yang akan mempengaruhi lebih dari 20 persen posisi manajemen, pada Januari 2020. Langkah itu dilakukan lima bulan setelah Jack Bowles menggantikan Nicandro Durante sebagai CEO perusahaan.

Rencana pemangkasan pekerjaan ini diambil setelah pesaingnya, Philip Morris International Inc., mengatakan telah mendekati Altria Group Inc. tentang langkah penyatuan kembali setelah berpisah sekitar satu dekade lalu. Langkah ini akan menciptakan raksasa tembakau global yang akan mengerdilkan BAT.

Perusahaan-perusahaan tembakau menghadapi gangguan terbesar dalam berpuluh-puluh tahun karena munculnya vape (rokok elektrik) dan ancaman pembatasan penjualan baru yang meresahkan para investor.

Japan Tobacco Inc., baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menghilangkan 3.720 posisi pekerjaan seiring dengan perjuangannya untuk menghadapi perubahan yang terjadi.

Pertumbuhan alternatif untuk merokok telah mempercepat penurunan konsumsi rokok serta mendorong pihak regulator untuk mengawasi produk-produk baru dengan ketat.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berjanji akan memperketat pembatasan pada alternatif-alternatif baru untuk merokok.

Vaping (penggunaan rokok elektrik) menjadi sasaran regulator AS setelah penyakit paru-paru misterius telah menimpa ratusan orang baru-baru ini.

"Kita mungkin harus melakukan sesuatu yang sangat, sangat kuat tentang hal itu," kata Trump Rabu setelah bertemu dengan Menteri Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Alex Azar serta penjabat Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan Ned Sharpless.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper