Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Steven Mnuchin mengatakan para pejabat perdagangan AS mengharapkan para juru runding China mengunjungi Washington, tetapi tidak memastikan apakah pertemuan September akan terwujud.
“Kami terus melakukan percakapan. Kami berencana menyambut kedatangan mereka," kata Mnuchin pada Rabu (28/8/2019) dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Bloomberg.
Kekhawatiran tentang prospek penyelesaian konflik perdagangan membebani sentiment pada Kamis. Futures pada indeks S&P 500 turun 0,4 persen dan sebagian besar bursa saham Asia berada di zona merah.
Analis pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd. Ayako Sera mengatakan minat investor untuk melakukan perdagangan secara aktif saat ini cenderung rendah.
“Akan ada putaran kenaikan tarif barang-barang China pada awal September. Sikap investor saat ini mungkin adalah melihat dengan cermat apa dampak dari kenaikan tarif tersebut terhadap ekonomi global," ungkap Ayaka.
Ketegangan antara kedua negara mencapai puncak baru pada Jumat pekan setelah China mengancam mengenakan tarif balasan terhadap AS. Presiden Donald Trump menanggapi dengan rencana untuk meningkatkan persentase tariff impor pada produk-produk China dan memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk meninggalkan negara tersebut.
Pada hari Senin, Trump melunakkan nadanya dengan mengatakan kedua negara telah melakukan percakapan telepon dan China ingin sekali melakukan kesepakatan perdagangan.
Di tengah perselisihan tariff perdagangan, kedua negara juga terlibat dalam pertikaian nilai mata uang. Mnuchin mengatakan bahwa ia telah menghubungi dengan gubernur bank sentral China, Dana Moneter Internasional, dan mitra lainnya di Beijing mengenai tuduhan AS bahwa China memanipulasi nilai yuan.
"Kami telah melakukan pembicaraan dengan IMF dan langsung dengan rekan-rekan kami di China, termasuk gubernur PBOC sejak AS secara resmi menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang pada 5 Agustus,” kata Mnuchin.
