Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Sebut Pendemo di Hong Kong Terindikasi Terorisme

China menyebut gerakan protes berbulan-bulan di Hong Kong sebagai indikasi "terorisme" dan menyerukan hukuman "berat" terhadap para pelaku.
Seorang demonstran beristirahat di konter check-in di aula keberangkatan setelah penerbangan dibatalkan selama protes RUU anti-ekstradisi di Bandara Hong Kong, Cina 12 Agustus 2019./Reuters
Seorang demonstran beristirahat di konter check-in di aula keberangkatan setelah penerbangan dibatalkan selama protes RUU anti-ekstradisi di Bandara Hong Kong, Cina 12 Agustus 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - China menyebut gerakan protes berbulan-bulan di Hong Kong sebagai indikasi  "terorisme" dan menyerukan hukuman "berat" terhadap para pelaku.

Pernyataan keras dari Beijing itu keluar sehari setelah bentrokan keras terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa. Ribuan demonstran kemarin membanjiri bandara internasional Hong Kong sehingga mengakibatkan pembatalan semua penerbangan.

"Para demonstran radikal Hong Kong telah berulang kali menggunakan alat yang sangat berbahaya untuk menyerang petugas polisi, yang sudah merupakan kejahatan serius dengan kekerasan, dan juga menunjukkan tanda-tanda pertama terorisme muncul," kata Yang Guang, Juru Bicara Badan Urusan Hong Kong dan Makao Dewan Negara China seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (13/8/2019). 

Saat konferensi pers di Beijing kemarin dia mengatakan aksi itu merupakan tindakan ceroboh karena telah menginjak aturan hukum Hong Kong dan ketertiban sosial. 

"Hong Kong telah mencapai titik kritis," katanya menegaskan.

Beberapa ahli hukum Hong Kong mengatakan deskripsi resmi tindakan beberapa pemrotes sebagai "terorisme" dapat mengarah pada penggunaan undang-undang dan kekuatan anti-teror yang luas terhadap mereka.

Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) di Hong Kong tetap berada di barak sejak protes dimulai. Pemerintah China hanya mengandalkan pasukan polisi Hong Kong untuk menangani demonstrasi besar-besaran.

Kemarin polisi Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah demonstran setelah menolak permintaan mereka untuk melakukan pawai.

Banyak pendemo ditangkap, termasuk beberapa yang berlumuran darah setelah dipukuli dengan tongkat.  Pihak berwenang mengatakan satu petugas polisi dibawa ke rumah sakit setelah dilempar bom bensin yang oleh pengunjuk rasa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper