Bisnis.com, JAKARTA - Pakar komunikasi dari Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Profesor Dr ALo Liliweri mengatakan, kehadiran Prabowo Subianto pada Kongres PDI Perjuangan di Bali, mempertegas komitmen kedua partai itu untuk bersama dalam satu ikatan koalisi.
"Dan kalau koalisa PDIP-Gerindra ini benar-benar terjadi, maka ke depan, terbangun pula koalisi di DPR-RI, DPRD provinsi hingga kabupaten/kota," kata Alo Liliweri di Kupang, Kamis (8/8/2019).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan kehadiran rival politik PDI Perjuangan di Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto dalam Kongres PDI Perjuangan di Bali.
Menurut dia, jika koalisi PDI Perjuangan-Gerindra ini terbangun sampai ke daerah, maka akan berdampak pada pertarungan antarpartai di pilkada-pilkada mendatang
Selain itu, program-program dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM), akan dipengaruhui oleh dua kekuatan politik ini, kata Alo Liliweri.
"Saat ini bola ada di tangan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, dan ini tentu akan mempengaruhi kekuatan politik di tingkat pusat hingga daerah," katanya.
Baca Juga
Kemesraan yang dibangun antara PDI Perjuangan dan Gerindra ini juga adalah bagian dari skenario menuju Pilpres 2024.
Pada 2024 nantinya, kata Alo Liliweri, kedua partai politik inilah yang akan menentukan siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
Artinya, Megawati sudah pasti tidak maju sebagai capres, maka keduanya yang akan menentukan RI 1 dan RI 2.
Capres yang diusung nantinya akan berhadapan dengan berhadapan dengang koalisi yang akan dibangun Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
"Kalau kita lihat gejala sekarang maka, maka koalisi PDI Perjuangan-Gerindra nantinyaakan berhadapan dengan koalisi Nasdem dan kawan-kawan," kata dia.