Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kementerian terkait mengganti penyebutan penghargaan dalam pemerintahan dari bahasa Sanskerta menjadi bahasa Indonesia.
"Kenapa kita selalu pakai bahasa Sanskerta. Ini bukan bahasa Indonesia, bukan bahasa Jawa tapi bahasa Sanskerta. Padahal kita punya bahasa Indonesia yang baik," kata Jusuf Kalla dalam penyerahan penghargaan bagi daerah berprestasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Menurutnya, penggunaan istilah ini membuat penghafalan kata sulit dilakukan. Terlebih lagi penggunaan bahasa Sanskerta membuat makna yang terkandung di dalam sebuah penghargaan tidak diketahui.
Baca Juga
"Sekarang kita harus memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar dan indah," katanya.
Seperti diketahui saat ini banyak kata serapan dari bahasa Sanskerta dipakai untuk kegiatan resmi dan kenegaraan. Beberapa penggunaan itu seperti dasar negara Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika, semboyan TNI Swabuana Paksa, Jala Sena Stri, Jalesveva Jayamahe, nama gedung Bina Graha, Graha Wiyata, Samapta Kridha Graha.
Sedangkan nama penghargaan nasional dari negara yang menggunakan istilah dari serapan bahasa Sanskerta misalnya Parasamya Kertanugraha, Pataka Parasamya Purnakarya Nugraha, Anugerah Adipura, Satya Purnabhakti Kencana.