Bisnis.com, JAKARTA – Koalisi Prabowo-Sandi resmi dibubarkan setelah gugatan mereka soal perselisihan hasil pemilihan umum presiden ditolak semuanya. Semua partai belum memberikan sikap resmi apakah akan menjadi koalisi atau oposisi calon presiden dan calon wakil presiden terpilih, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang mengatakan bahwa fokus pada masalah internal. Ini karena partai yang diketuai Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ini masih berumur jagung.
“Karena ada yang pro ada yang kontra [di koalisi atau oposisi]. Selama pilpres kemarin kita bebaskan tidak terlalu ekstrim untuk ke 01 atau 02 walaupun secara fakta kita ke 02. Tapi ada pula secara terbuka ke 01. Tapi kita tidak tegur mereka,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (4/7/2019).
Andi menjelaskan bahwa setelah pemilu 2019 Berkarya akan lanjut menatap dan evaluasi pada pesta demokrasi selanjutnya.
“Partai Berkarya lagi fokus persiapan orientasi anggota legislatif terpilih di provinsi, atau Kabupaten/kota sebelum mereka dilantik, persiapan pemilihan kepada daerah 2020, dan evaluasi serta revitalisasi menuju pemilu 2024,” jelasnya.
Bendahara Umum Berkarya, Neneng Anjarwati Tuty mengatakan bahwa belum ada sikap yang diambil soal akan tetap setia kepada Prabowo-Sandi atau tidak. Dalam waktu dekat mereka masih ingin menyelesaikan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Juga
“Nanti keputusan itu diambil oleh ketua umum. Sekarang kita lagi konsentrasi kepada PT [parlementary threshold] yang akan bersidang. Semoga bisa menaikkan suara partai sehingga bisa mencapai 4 persen. Setelah dari MK mungkin ada pembicaraan,” katanya saat dihubungi Bisnis.com secara terpisah.