Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Drone Pengintai AS Ditembak Jatuh Iran, Trump Anggap Salah Tembak

Tehran menyatakan bahwa drone pengintai Global Hawk yang tidak bersenjata itu sedang dalam misi mata-mata di wilayahnya. Akan tetapi Washington mengatakan wahana terang tanpa awak itu ditembak jatuh di wilayah udara internasional.
Drone/Bloomberg-Boeing
Drone/Bloomberg-Boeing

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump mengakui sulit untuk percaya bahwa drone pengintai militer milik negaranya yang tengah melakukan patroli ditembak jatuh secara sengaja oleh pihak Iran.

Mengomentari kejadian itu, Trump tidak terlalu banyak mengeluarkan nada ancaman. Dia hanya mengatakan bahwa AS tidak suka dengan apa yang dilakukan Iran.

Sementara itu, Tehran menyatakan bahwa drone pengintai Global Hawk yang tidak bersenjata itu sedang dalam misi mata-mata di wilayahnya. Akan tetapi Washington mengatakan wahana terang tanpa awak itu ditembak jatuh di wilayah udara internasional.

“Saya pikir mungkin Iran melakukan kesalahan,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip Reuters, Jumat (21/6/2019).

Dia mengaku hanya membayangkan seorang jenderal atau seseorang melakukan kesalahan dalam penembakan sehingga membuat drone jatuh.

“Kami tidak memiliki siapa pun di drone. Izinkan saya memberi tahu Anda bahwa kami akan melakukan tindakan yang sangat berbeda kalau pesawat yang ditembak jatuh itu merupakan pesawat biasa yang dipiloti,” ujar Trump saat bertemu bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Kantor Oval speti dikutip Reuters, Jumat (21/6).

Menurutnya, seharusnya Iran tidak perlu melakuan tindakan konyol tersebut dan meminimalkan insiden itu agar tidak menimbulkan keributan baru.

Amerika Serikat, yang menyebut peristiwa itu sebagai “serangan tak beralasan” di wilayah udara internasional, menggunakan sanksi ekonomi untuk menekan Iran agar menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya dan membatasi perannya dalam perang regional.

Insiden penembahan drone AS itu merupakan kejadian terbaru dari serangkaian insiden sejak pertengahan Mei. Wilayah Teluk merupakan jalur penting dalam pengiriman pasokan minyak global.

Sebelumnya terjadi serangan ledakan terhadap enam kapal tanker minyak.

Sementara itu, Ketua DPR Nacy Pelosi di Kongres mengatakan Washington tidak memiliki keinginan untuk berperang dengan Iran dan harus melakukan segala daya untuk mengurangi eskalasi ketegangan."

Setelah pertemuan anggota parlemen, Senator Chuck Schumer mengatakan kepada wartawan bahwa dia khawatir Trump “bisa terjebak ke dalam perang.” Dia mengatakan Partai Demokrat percaya persetujuan Kongres diperlukan untuk mendanai konflik dengan Iran.

Berkali-kali Iran membantah terlibat dalam serangan kapal tanker di Teluk. Kekhawatiran global tentang peledakan kapal tanker di Timur Tengah yang mengganggu ekspor minyak telah memicu lonjakan harga minyak mentah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper