Kabar24.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto berkomitmen untuk membuka hasil penyelidikan ke masyarakat untuk menangkis keraguan terhadap rencana pembunuhan terhadap sejumlah tokoh nasional.
Komitmen tersebut diakuinya didapatkannya setelah rapat pada 10 Juni lalu bahwa pemerintah akan membuka seluas-luasnya hasil penyelidikan sehingga diharapkan dapat mereduksi berbagai spekulasi yang beredar.
“Ini pengakuan dari berita acara pemeriksaan, testimoni yang disumpah, bukan karangan kita. Paling tidak kan sudah bisa menetralisir bahwa 'ah ini Wiranto Lebay' ya, karangan pemerintah karangan aparat keamanan untuk cari popularitas,” katanya di Istana Negara, Rabu (12/6/2019).
Setidaknya, berdasarkan dari penjelasan aparat kepolisian, ada tiga hal penting dalam kasus tersebut yakni masalah kerusuhan pada 21—22 Mei 2019, senjata ilegal, dan pembunuhan sejumlah tokoh nasional.
Temuan-temuan tersebut, ungkapknya, sedang didalami oleh pihak kepolisian sehingga dia meminta masyarakat untuk sabar menanti proses hukum yang sedang berjalan.
“Konfigurasi anatomi kerusuhan secara utuh, ketemu pasti. Tapi enggak bisa kemudian secepat mungkin enggak bisa. Itu proses hukum kan perlu pembuktian, perlu kesaksian dan sebagainya. Biarkan polisi tenang untuk melaksanakan pengusutan itu,” tekannya.
Baca Juga
Dia menambahkan proses selanjutnya adalah menyingkronkan antara pengakuan atau kesaksian para eksekutor dengan petugas yang ditugaskan mencari senjata. “Tapi paling tidak dengan 4 kesaksian yang kemudian mengerucut kepada figur yang satu. Itu sangat boleh jadi, itu semuanya kan benar adanya,” jelasnya.
Seperti diketahui, mantan Kaskostrad Mayjen TNI (Purn) KZ dan HM, mantan manajer Timnas PSSI, disebut polisi sebagai dua aktor utama di balik skenario pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional dan satu orang pemimpin lembaga survei.
Berdasarkan penyidikan dan keterangan saksi-saksi yang dikuatkan adanya petunjuk penyesuaian, mereka bermufakat melakukan kejahatan pembunuhan berencana terhadap empat tokoh nasional dan satu direksi Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Nama mantan Kaskostrad Mayjen TNI (Purn) KZ dan HM, mantan manajer Timnas PSSI, disebut polisi sebagai dua aktor utama di balik skenario pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional dan satu orang pemimpin lembaga survei.
Empat tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan yakni Menko Polhukam Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.