Bisnis.com, JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengaku telah mendapat kabar soal keterlibatan seorang mahasiswanya sebagai joki tes masuk Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Namun ITB masih menunggu kejelasan kabar tersebut.
“Kalau sudah terkonfirmasi kami proses di internal ITB,” ujar Wakil Rektor ITB Bidang Alumni dan Komunikasi Miming Miharja, Minggu (26/5/2019).
Pihak ITB, kata dia, sudah menyurati Universitas Muhammadiyah Surabaya. Tujuannya untuk meminta klarifikasi, berita acaranya, dan identitas joki yang tertangkap.
“Suratnya pertengahan minggu ini, sampai Jumat kemarin belum ada balasan,” ujar Miming.
Meskipun telah santer di pemberitaan, pihak ITB ingin mendapatkan bukti otentiknya. Sejauh ini dugaan keterlibatan seorang mahasiswa ITB belum terkonfirmasi. “Seandainya betul, nanti ada sidang komisi etik di kami. Diproses nanti ada sanksi akademik,” katanya.
Sambil menunggu jawaban penjelasan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, pihak ITB telah melacak identitas mahasiswa yang diduga menjadi joki. Berinisial BA, mahasiswa itu disebut kuliah di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
”Ada beberapa yang (berinisial) BA, kita tunggu surat resmi,” ujar Miming.
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian menangkap empat orang terduga joki tes ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (21/5/2019).
Antara memberitakan, mereka berinisial RD, 18 tahun, dan Inam (19) yang disebut sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kemudian ada BA, 22 tahun, yang disebut mahasiswa ITB, serta MM (17) lulusan sebuah SMA Negeri di Kediri. Pihak Universitas Gadjah Mada Yogyakarta juga ikut mengusut kasus joki ini secara internal.