Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GNKR Gelar Doa Bersama 2 Hari di Bawaslu Pekan Ini

Aksi doa bersama rencananya akan digelar Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) pekan ini. Kegiatan doa bersama itu direncanakan berlangsung Rabu (29/5/2019) dan Jumat (31/5/2019).
Sejumlah peserta unjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Sumut membawa keranda mayat ketika menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan Pilpres 2019./ANTARA FOTO-Septianda Perdana
Sejumlah peserta unjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Sumut membawa keranda mayat ketika menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan Pilpres 2019./ANTARA FOTO-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi doa bersama rencananya akan digelar Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) pekan ini. Kegiatan doa bersama itu direncanakan berlangsung Rabu (29/5/2019) dan Jumat (31/5/2019).

Humas Gerakan Pribumi Bersatu Hasri Harahap mengatakan, aksi tersebut akan berlangsung di depan Kantor Bawaslu RI. Gerakan Pribumi Bersatu adalah salah satu elemen masyarakat yang menjadi bagian GNKR.

"Yang pasti [aksi doa bersama] hari Rabu dan Jumat," kata Hasri dalam pesan tertulis kepada wartawan, Senin (27/5/2019).

Aksi doa bersama yang akan digelar ditujukan untuk para korban aksi 21 dan 22 Mei 2019. Hal itu terlihat dari poster agenda yang sudah tersebar via aplikasi pesan singkat. Dalam agenda yang tersebar, peserta doa bersama diminta membawa bendera kuning dan memakai baju putih pada Rabu dan Jumat nanti.

Pada kesempatan yang sama, Hasri menyangkal kebenaran kabar adanya aksi doa hingga tarawih bersama di depan Kantor Bawaslu RI hari ini. Awalnya, telah beredar kabar bahwa hari ini GNKR akan menggelar doa dan tarawih bersama di kawasan Sarinah.

"Undangannya sudah viral tapi nggak tau siapa koordinatornya. Iya [hoaks]," katanya.

Aksi 21 dan 22 Mei lalu menyebabkan 8 orang meninggal dan 905 orang mengalami luka hingga harus dirawat di Rumah Sakit. Data itu berasal dari Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta per 24 Mei.

Korban terbanyak berusia 20-29 tahun yang berjumlah 360 orang. Jumlah itu mencapai 40 persen dari total korban.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper