Bisnis.com, JAKARTA -- Pendiri Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Anis Matta mengungkapkan organisasi masyarakat itu bisa saja berubah menjadi partai politik.
“Peluang menjadi partai itu terbuka, tapi sekarang fokus dulu mengembangkan ide dan melihat respons masyarakat,” kata pendiri Garbi Anis Matta, seperti dilansir Tempo, Minggu (26/5/2019).
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan potensi Garbi berkembang pesat terbuka lebar. Apalagi, Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi turut menjadi dewan pembina organisasi tersebut.
Hadi merupakan salah satu tokoh PKS di provinsi tersebut. Dalam Pilkada Kaltim 2018, pasangan Isran Noor-Hadi diusung oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PKS.
Adapun Hadi mengatakan dirinya lebih memilih Garbi dengan alasan organisasi ini plural dan nasionalis. Terkait posisinya sebagai Dewan Syuro di PKS Kaltim, dia menegaskan siap menerima konsekuensi dengan jabatan yang dijalankannya di Garbi.
“Saya diusung PKS, transaksi saya dengan PKS selesai. Saya bagian dari pendiri PKS, semua hak dan kewajiban saya dengan PKS semua sudah saya jalankan,” tutur Hadi.
Baca Juga
Dia juga mengaku sangat mendukung Garbi untuk menjadi partai selama sejumlah syarat yang ada dapat dipenuhi.
Terkait politik nasional, Garbi belum ingin mengambil sikap apakah akan mendukung pemerintahan Joko Widodo atau menjadi oposisi. Namun, Anis Matta menegaskan Indonesia perlu rencana jangka panjang dan bukan hanya kampanye lima tahunan.
“Saya ingin mengembangkan entitas baru Indonesia seperti yang pernah dilakukan Soekarno dan Soeharto," ucapnya.