Bisnis.com, JAKARTA—Gerakan Arah Baru Indonesia atau GARBI didirikan bukan untuk menggembosi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjelang Pemilu 2019.
Bantahan tersebut disampaikan salah satu penggerak lembaga swadaya masyarakat yang dimotori sejumlah Anggota DPR, Sutriyono.
Menurut Anggota Komisi II DPR yang kini menjadi salah satu penggerak GARBI itu, kehadiran organisasi itu tidak untuk menggembosi salah satu partai yang ada di Senayan. GARBI juga tidak akan menjadi pendukung salah satu dari calon presiden yang tengah berkompetisi untuk Pilpres 2019.
“Kami justru akan hadir sebagai penyuplai sumber daya manusia untuk parpol sekaligus sebagai jawaban atas kegelisahan atas perjalanan bangsa yang belum sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa,” ujar Sutriyono dalam acara konferensi pers di Gedung DPR usai bertemu dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo, Rabu (13/3/2019).
Akan tetapi, Sutriyono mengatakan, tidak tertutup kemungkinan nantinya GARBI berubah menjadi partai politik meski hingga kini belum ada keinginan ke arah tersebut. Sutriyono menegaskan hingga kini corak kerja GARBI masih seperti organisasi biasa yang telah hadir di sejumlah daerah.
“GARBI telah dideklarasikan di sejumlah kota, kabupaten dan provinsi oleh anak muda yang bersemangat untuk mengawal proses demokrasi dan cita-cita bangsa,” ujar Sutriyono didampingi sejumlah pengurus GARBI.
Baca Juga
Meski membantah kehadiran GARBI untuk menggembosi suara PKS, Sutriyono mengakui untuk Pemilu 2019 dirinya tidak lagi menjadi calon anggota legislatif dari PKS wilayah Pemilihan Jawa Tengah V.
Beberapa anggota DPR dari PKS lainnya juga tidak lagi maju menjadi caleg seperti Rofi’ Munawar dan Fahri Hamzah.