Bisnis.com, JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia disebar di empat titik khusus untuk mengamankan Jakarta. Ini demi menjaga dari massa aksi yang menolak hasil penghitungan pemilihan presiden.
“TNI akan menempatkan di empat titik strategis, yaitu KPU, Bawaslu, DPR MPR, dan istana,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Hadi memastikan TNI tidak akan memberikan toleransi kepada tindakan-tindakan yang inkonstitusional. “Pihak manapun termasuk anarkis. Apalagi membahayakan kedaulatan negara,” ucapnya.
Di sisi lain Hadi menuturkan bahwa pihaknya mendukung penuh tugas polisi. “Terkait penanganan perusuh, TNI back up penuh Polri dengan menempatkan prajurit-prajurit di titik kerusuhan,” ucapnya.
Sejak kemarin, massa melakukan aksi damai melihat hasil penghitungan suara yang mereka anggap curang. Ini adalah hari kedua mereka berunjuk rasa.
Sementara itu ada pihak yang memanfaatkan peristiwa ini untuk membuat kerusuhan. Dalam sebulan ini polisi menangkap setidaknya enam orang yang ingin menciptakan kerusuhan pada aksi 22 Mei. Mereka diamankan dengan beserta senjata api.
Baca Juga
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa senjata yang didapat dari orang yang tertangkap ini berjenis M4 dilengkapi dengan peredam. Alat tersebut tidak akan terdengar jika ditembak.
Berdasarkan informasi dari intelijen yang didapat, mereka menggunakan ini untuk diarahkan kepada aparat dan pejabat. Bahkan mereka juga bahkan mengincar masyarakat.
“Jadi diciptakan martir seolah-olah dibuat oleh aparat sehingga muncul kemarahan dan jadi pembenaran,” ujarnya.