Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak akan melakukan konsentrasi massa pada tanggal 22 Mei 2019, saat pengumuman pemenang Pemilu oleh KPU.
Sebab, Hasto menganggap dinamika politik selepas Pemilu Serentak 17 April 2019 merupakan dinamika politik yang biasa terjadi. Di mana ada pihak-pihak yang kecewa dan belum menerima kekalahan, tapi mencoba membuat gerakan menghasut rakyat.
"Politik nasional aman dan terkendali. Demikian halnya sistem dan mekanisme hukum negara, mampu menindak siapapun yang mengganggu ketertiban umum," ujar Hasto dalam keterangan resminya, Senin (20/5/2019).
"Mereka yang mau bertindak inkonstitusional akan berhadapan dengan hukum negara dan kekuatan rakyat itu sendiri," tambahnya.
Menurut Hasto, demonstrasi massa para pendukung yang kecewa tersebut, dipastikan tidak akan efektif karena bertentangan dengan kultur bangsa yang cinta damai, toleran, dan punya tradisi musyawarah di dalam menyelesaikan setiap perbedaan.
Hal ini tercermin ketika 17 April 2019, rakyat dengan hadir ke TPS secara masif, penuh kegembiraan, dan dengan partisipasi yang tinggi menunjukkan prinsip kedaulatan rakyat. Atas dasar itulah, PDIP percaya bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan bagian dari pendewasaan demokrasi.
"Partisipasi pemilih mencapai di atas 80 persen. Itulah yang menjadi basis legalitas dan legitimasi tertinggi kepemimpinan Jokowi-KH Ma'ruf Amin," jelasnya.
"Massa riil itu ya rakyat sendiri, itulah kekuatan penopang kekuasaan yang sejati. Puncak rekapitulasi nasional tersebut harus menjadi bagian instrumen peningkatan peradaban demokrasi Indonesia," tutup Hasto.
PDIP Tegaskan Tak Terjunkan Massa Jelang 22 Mei
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak akan melakukan konsentrasi massa pada tanggal 22 Mei 2019, saat pengumuman pemenang Pemilu oleh KPU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rahayuningsih
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
29 menit yang lalu