Bisnis.com, ROMA – Ibu Kota Italia tidak hanya dikenal dengan kekayaan banggunan bersejarah Kekaisaran Romawi seperti Colloseum, Roman Forum, Fontana di Trevi hingga Pantheon. Roma juga memiliki Cinecitta Studios, rumah produksi film terbesar di dataran Eropa yang legendaris.
Saat ini, Cinecitta Studios menjadi salah satu leading players di industri film Eropa yang mencakup produksi film, dokumenter, serial TV, produk komersial dan video musik.
Fasilitas studio film di Cinecitta mencakup 5.000 professional dan telah menggarap lebih dari 3.000 film termasuk film terkenal Ben-Hur dan Cleopatra. Cinecitta Studio kerap disebut sebagai Hollywood-nya Eropa.
Terhampar di lahan seluas 100 acre atau sekitar 40,4 hektar, Cinecitta memiliki 19 sound stages permanen untuk proyek audiovisual, 300 dressing room, 21 studio make up dan 14 studio untuk pascaproduksi.
Studio film yang didirikan oleh Benito Mussolini ini dibuat dengan desain Timur Tengah. Di dalam studio, pengunjung dapat menemukan jejak menarik berupa foto, dokumentasi film, hingga kostum yang dipakai bintang film yang booming pada 1940-1950-an. Mulai dari Audrey Hapburn hingga Elizabeth Taylor.
Pengunjung yang datang ke Cinecitta juga dapat menyaksikan set panggung Ancient Rome yang monumental, dan Temple of Jerusalem yang dirancang untuk film The Young Messiah (2016).
Cinecitta menjadi pusat kreatif dan menggerjakan keseluruhan proses produksi proyek audiovisual. Mulai dari pra hingga post produksi, special effect hingga distribusi dan promosi.
Dalam kunjungan kerja ke Roma, delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI berkesempatan untuk mengunjungi Cinecitta Studios, Rabu (15/05/2019) siang waktu Roma. Cinecitta terletak di Via Tuscolana, sekitar 20 menit dari pusat Kota Roma.
Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI mengunjungi Cinecitta Studios dan diterima oleh Sales and Business Development Luce Cinecitta, Francesca Rotondo, pada Rabu (15/05/2019).
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf dan diikuti Wakil Ketua BKSAP Dave Akbarshah Firkano serta anggota BKSAP lainnya yakni Muhidin M. Said, Rofi Munawar, Jerry Sambuaga, Agustina Pramestuti, Mercy Barends, Siti Masrifah, dan Roy Suryo.
Kedatangan Delegasi BKSAP diterima oleh Sales and Business Development Luce Cinecitta, Francesca Rotondo dan dua orang timnya.
Industri perfilman Italia khususnya Cinecitta Studios menjadi industri strategis yang dikunjungi delegasi BKASP DPR RI untuk mendapatkan gambaran dan menggali lebih jauh mengenai pengembangan sektor kreatif di negeri ini. Sektor kreatif bersama dengan UKM menjadi tema dari peringatan 70 tahun hubungan Indonesia dengan Italia pada 2019 ini.
“Industri perfilman saat ini dikuasai oleh China, India dan Hollywood. Namun, Italia mampu menunjukkan eksistensinya dan masyarakatnya masih haus akan film produksi mereka sendiri (made in Italy). Mereka mampu mengembangkan potensi dan pemerintahnya mendukung. Kita sebenarnya juga punya potensi dan industri perfilman dalam negeri perlu kita dorong,” ujar Dave Akbarshah.