Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terduga Teroris Berencana Ledakkan Bom Menggunakan Wi-fi

Terduga teroris EY (27) yang baru ditangkap Rabu (8/5) di Bekasi, Jawa Barat, dapat melakukan modifikasi beberapa jenis bom lebih modern.
Personel Gegana Polri berjaga saat melakukan peledakan barang bukti bom di Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (9/5/2019). Peledakan barang bukti bom pipa yang ditemukan Densus 88 di gerai ponsel Jalan Muchtar Tabrani Bekasi Utara itu menyusul ditangkapnya enam terduga teroris di Bekasi./Antara-Ariesanto
Personel Gegana Polri berjaga saat melakukan peledakan barang bukti bom di Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (9/5/2019). Peledakan barang bukti bom pipa yang ditemukan Densus 88 di gerai ponsel Jalan Muchtar Tabrani Bekasi Utara itu menyusul ditangkapnya enam terduga teroris di Bekasi./Antara-Ariesanto

Bisnis.com, JAKARTA – Terduga teroris EY (27) yang baru ditangkap Rabu (8/5) di Bekasi, Jawa Barat, dapat melakukan modifikasi beberapa jenis bom lebih modern, termasuk memicu bom dengan jaringan Wi-Fi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/5/2019), mengatakan selain menggunakan bahan-bahan kimia berupa TATP, EY dapat membuat rangkaian pemicu bom.

Apabila terjadi demo besar-besaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat penetapan hasil pemilu, EY telah memperkirakan alat pengacak sinyal diaktifkan sehingga gawai tidak dapat digunakan secara maksimal sebagai pemicu bom.

"Oleh karenanya dia sudah memodifikasi 'switching' bomnya dengan menggunakan 'router'," ujar Dedi Prasetyo.

Diketahui sampai saat ini belum ada alat pengacak sinyal yang dapat menghalangi jaringan Wi-Fi, apalagi dengan booster jaringan yang dipancarkan Wi-Fi radiusnya semakin luas.

"Dengan menggunakan router seperti ini dia radiusnya menjadi 500 meter, tambah lagi penguatnya, dia bisa radiusnya hingga satu kilometer," ucap Dedi Prasetyo.

Strategi yang digunakan dapat meletakkan beberapa ransel berisi bom di kerumunan massa dan meledakannya dari jarak satu kilometer dengan menggunakan gawainya.

Peledakan bom dapat dilakukan satu per satu atau serta merta, tetapi hingga kini masih didalami.

Setelah menangkap EY dan anggota kelompoknya berinisial YM pada Rabu, Densus masih memburu anggota kelompoknya yang lain.

"Densus 88 usaha semaksimal mungkin sebelum tanggal 22 Mei diharapkan dengan upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini, tidak ada aksi terorisme," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper