Bisnis.com, JAKARTA — Gedung Badan Pengawas Pemilu memperketat penjagaan menjelang aksi yang akan dilakukan Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran atau Gerak.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com di depan gedung Bawaslu Jl MH Thamrin Jakarta Pusat, aparat kepolisian tersebar di beberapa titik sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kawat berduri juga membentang di sekitar lokasi aksi.
Gerak merupakan inisiasi dari Mayjen (purn) Kivlan Zen, Letjen (purn) Syarwan Hamid, anggota Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana, dan kawan-kawan.
Ini adalah aksi kedua mereka setelah kemarin, Kamis (9/5/2019) tidak bisa melakukan demonstrasi. Alasannya mereka tidak memiliki izin.
Saat aksi yang tidak memiliki izin, Eggi menjelaskan bahwa Gerak mendatangi Bawaslu untuk meminta penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan Jokowi-Amin. Dia menilai pasangan nomor urut 01 ini melakukan kecurangan.
Eggi mencontohkan kecurangan tersebut di antaranya surat suara yang sudah tercoblos di Malaysia dan Boyolali, Jawa Tengah. Padahal ketika itu pemungutan belum berlangsung.
Baca Juga
Di demo kali ini Eggi bakal kekeh untuk bertemu dengan pihak Bawaslu.
“Mau ngomong laporan dong ke Bawaslu kenapa tidak lakukan diskualifikasi atau menegur [Jokowi-Amin],” katanya, Kamis (9/5/2019).