Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menyebut bahwa polarisasi masyarakat selepas Pemilu Serentak 2019 kini masih terasa dampaknya.
Sehingga, tak bisa dipungkiri apabila banyak elemen-elemen masyarakat yang menganggap kasus dugaan makar tersangka Eggi Sudjana, pengacara, tokoh 212, sekaligus politisi PAN ini sebagai upaya represif pemerintah.
"Seharusnya pemerintah mencari win-win solution. Bukan malah represif seperti ini," ujar Dradjad kepada Bisnis, Jumat (10/5/2019).
"Bukannya mencari cara mempersatukan para tokoh dan rakyat yang harus diakui sekarang terbelah, tapi justru menyiram minyak ke dalam api!" tambahnya.
Menurut Dradjad, bukan hanya dalam kasus Eggi saja.
Kesan bahwa pihak petahana Jokowi-Ma'ruf ingin membungkam beberapa komponen pendukung kubu penantang Prabowo-Sandiaga, telah tercermin dalam pernyataan yang diucapkan beberapa tokoh pendukung petahana.
"Pertama, secara verbal WNI keturunan Arab, yang tentu termasuk para ulama dan habaib berdarah Arab, diserang dengan vulgar.
Baca Juga
Kedua, polri menjadikan tersangka beberapa ulama dan tokoh 212," jelas ekonom yang ditugasi sebagai Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandiaga ini.
"Saya yakin langkah di atas justru kontraproduktif. Alih-alih membuat takut, perlawanan para tokoh dan jamaah 212 justru berpotensi semakin meningkat," tambah Dradjad.