Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eggi Sudjana Tersangka Makar, PAN : Menyiram Minyak ke Dalam Api!

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menyebut bahwa polarisasi masyarakat selepas Pemilu Serentak 2019 kini masih terasa dampaknya.
Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto -Sandiaga Uno, Eggi Sudjana memberikan sambutan psaat deklarasi Kesatuan Aksi Pendukung Prabowo Untuk Indonesia Satu (KAPPI-1) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/19). /Antara
Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto -Sandiaga Uno, Eggi Sudjana memberikan sambutan psaat deklarasi Kesatuan Aksi Pendukung Prabowo Untuk Indonesia Satu (KAPPI-1) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/19). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menyebut bahwa polarisasi masyarakat selepas Pemilu Serentak 2019 kini masih terasa dampaknya.

Sehingga, tak bisa dipungkiri apabila banyak elemen-elemen masyarakat yang menganggap kasus dugaan makar tersangka Eggi Sudjana, pengacara, tokoh 212, sekaligus politisi PAN ini sebagai upaya represif pemerintah.

"Seharusnya pemerintah mencari win-win solution. Bukan malah represif seperti ini," ujar Dradjad kepada Bisnis, Jumat (10/5/2019).

"Bukannya mencari cara mempersatukan para tokoh dan rakyat yang harus diakui sekarang terbelah, tapi justru menyiram minyak ke dalam api!" tambahnya.

Menurut Dradjad, bukan hanya dalam kasus Eggi saja.

Kesan bahwa pihak petahana Jokowi-Ma'ruf ingin membungkam beberapa komponen pendukung kubu penantang Prabowo-Sandiaga, telah tercermin dalam pernyataan yang diucapkan beberapa tokoh pendukung petahana.

"Pertama, secara verbal WNI keturunan Arab, yang tentu termasuk para ulama dan habaib berdarah Arab, diserang dengan vulgar.

Kedua, polri menjadikan tersangka beberapa ulama dan tokoh 212," jelas ekonom yang ditugasi sebagai Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandiaga ini.

"Saya yakin langkah di atas justru kontraproduktif. Alih-alih membuat takut, perlawanan para tokoh dan jamaah 212 justru berpotensi semakin meningkat," tambah Dradjad.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper