Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengatakan komitmen PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya sampai pada pemilihan presiden.
Setelah pemenang pilpres ketahuan, kata dia, partainya bebas menentukan sikap apakah tetap bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur atau menyeberang ke Koalisi Indonesia Kerja dan mendukung Joko Widodo atau Jokowi.
Bara menjelaskan, saat ini tahapan pilpres memang belum selesai sepenuhnya, namun merujuk hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pemenangnya adalah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kami bebas dengan otoritas penuh untuk menentukan langkah berikutnya bagi PAN, tentu saja sesuai dengan kepentingan apa yang terbaik bagi partai dan kontribusi apa yang bisa kami berikan kepada bangsa ini," katanya di D'Hotel, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Menurut Bara, jika PAN bergabung dengan kubu Jokowi maka langkah tersebut tidak aneh. Alasannya merujuk sejarah partai, sejak berdiri posisi PAN selalu berada di lingkaran pemerintah.
PAN, kata Bara, berada di luar pemerintah hanya terjadi pada 2014-2015 akibat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah di pemilihan presiden oleh Jokowi-Jusuf Kalla. Namun, pada 2016, PAN pindah posisi mendukung pemerintah meski keluar lagi setelah memutuskan mendukung Prabowo di pilpres 2019.
Baca Juga
"Jadi sebetulnya histori kami, pattern kami adalah memang berada di dalam pemerintahan. Jadi itu bukan sesuatu yang aneh kalau PAN akan lakukan itu (mendukung Jokowi lagi)," ujarnya.