Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Waspadai Gerakan Massa Setelah Pemilu 2019

- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sedang mengantisipasi upaya memanfaatkan gerakan massa yang kecewa dengan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia, di Kantor Staf Presiden Jakarta, Jumat (6/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia, di Kantor Staf Presiden Jakarta, Jumat (6/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sedang mengantisipasi upaya memanfaatkan gerakan massa yang kecewa dengan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019.

"Kami mewaspadai nanti kalau ada sebuah upaya gerakan yang ingin memanfaatkan situasi atau rasa ketidakpuasan itu dialihkan menjadi sebuah gerakan," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, (26/4/2019).

 Pemerintah, ujar Moeldoko, harus menyiapkan diri dengan baik.

"Indikasinya kami ikuti dari waktu ke waktu.”

Ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman buruk yang terjadi saat tragedi Trisakti, yaitu munculnya kerusuhan dalam aksi demonstrasi.

Mantan Panglima TNI itu menyebut gerakan seperti itu bisa saja diciptakan karena telah disiapkan sebelumnya.

“Saya harus tegas mengatakan itu."

Moeldoko pun mengimbau semua pihak menggunakan cara ksatria dalam menyelesaikan masalah. Hal itu diperlukan agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebelumnya mengatakan akan mengerahkan massa atau people power untuk turun ke jalan jika mereka menemukan kecurangan dalam Pemilu 2019.

 Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo  - Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan membantah kubunya akan mengerahkan massa.

People power yang belakangan sering dikait-kaitkan dengan kubu 02, kata dia, bukanlah aksi kerusuhan dan semacamnya.

"People power dalam konteks pemilu adalah KPU menghitung secara ini (benar), aparat bekerja dengan benar, bukan soal kerusuhan macem-macem," kata Ferry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper