Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepolisian Perancis Masuki Katedral, Cari Bukti Penyebab Kebakaran Notre Dame

Ilmuwan kepolisian Perancis telah memasuki katedral Notre Dame untuk pertama kalinya dan mulai mengumpulkan bukti tentang penyebab kebakaran yang menghancurkan atap dan menara gereja ikonik itu pada minggu lalu.
Katedral Notre Dame Cathedral di Paris terbakar 15 April 2019/REUTERS-Benoit Tessier
Katedral Notre Dame Cathedral di Paris terbakar 15 April 2019/REUTERS-Benoit Tessier

Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan kepolisian Perancis telah memasuki katedral Notre Dame untuk pertama kalinya dan mulai mengumpulkan bukti tentang penyebab kebakaran yang menghancurkan atap dan menara gereja ikonik itu pada minggu lalu.

Tiga lembaga berbeda dilaporkan akan mulai mengambil sampel dan mencari petunjuk yang mungkin memberi kejelasan bagaimana api dimulai.

Diperlukan waktu hingga 10 hari untuk pihak berwenang mengamankan struktur katedral yang memungkinkan penyeriksaan menyeluruh dari bagian-bagian yang hangus terbakar. Penyelik juga telah mewawancara staf katedral dan pekerja yang sedang melakukan renovasi.

Polisi Perancis percaya bahwa korselting listrik sebagai penyebab utama dari kebakaran. Oleh sebab itu, para penyelidik yang memasuki katedral diharapkan mencari sisa-sisa kebakaran dari kabel, lampu atau bagian sirkuit listrik lainnya.

Selain itu, penyelidik juga tengah berupaya memastikan semua prosedur di katedral berjalan lancer. Pasalnya ada kemungkinan bahwa kebakaran itu terjadi akibat puntung rokok dari pegawai dari perusahaan yang sedang merenovasi Notre Dame.

Seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (25/4) seorang juru bicara Le bras Freres, perusahaan yang melakukan renovasi katedral melaporkan bahwa beberapa pekerjanya memang merokok kendati ada larangan untuk hal itu.

“Kami mengutuknya. Tapi kami percaya bahwa bukan puntung rokok yang membakar Notre Dame de Paris,” kata juru bicara itu.

Adapun karena kebakaran tersebut, pemerintah Perancis menutup Notre Dame untuk umum selama beberapa tahun mendatang karena sedang dilakukan rekonstruksi bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Syaiful Millah
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper