Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ejek PSI Partai Nasakom, Begini Jawaban Telak Tsamara Amany untuk Hanum Rais

Media sosial sedang ramai membahas perseteruan akun Hanum Rais dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hanum Rais (kanan)/Instagram @hanumrais
Hanum Rais (kanan)/Instagram @hanumrais

Bisnis.com, JAKARTA - Media sosial sedang ramai membahas perseteruan akun Hanum Rais dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Penyebabnya adalah kicauan pedas Hanum yang dinilai mengejek Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan menyebut partai tersebut sebagai partai nasib satu koma.

Kicauan tersebut bermula dari munculnya link berita yang diunggah akun @kumparan dengan judul Grace Natalie: Kalau PSI Mati Saya Golput Seumur Hidup. Akun @hanumrais lalu me-reply unggahan link berita tersebut dengan kata-kata pedas.

"Partai NasaKom. Bukan Nasional Komunis lho. Tapi Partai Nasib Satu Koma," kicau @hanumrais, Rabu (24/4/2019).

Kicauan @hanumrais tersebut mendapatkan reaksi keras dari para warganet. Salah satunya datang langsung dari politikus muda PSI, Tsamara Amany Alatas, melalui akunnya yang terverifikasi, @TsamaraDKI. Tsamara balik menyindir dengan menyebut partainya tidak pernah melakukan kebohongan.

"Mbak boleh hina kami apa pun. Tapi satu hal penting: kami akan selalu jaga kepercayaan 3 juta rakyat Indonesia dengan terus memegang idealisme kami. Tidak akan pernah kami melakukan pembodohan publik dg kebohongan. Lebih baik kalah dengan integritas dibanding berbohong. Itu sikap," kicau Tsamara.

Sebelumnya, PSI mengakui kekalahan di Pemilu 2019. Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, PSI hanya mendapatkan dua persen suara.

"Menurut quick count, PSI hanya mendapat suara dua persen. Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan," kata Ketua Umum PSI, Grace Natalie, dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (17/4/2019) malam.

Menurut Grace Natalie, sambil menunggu real count sebagai standar konstitusional, namun pihaknya sudah bisa mengambil kesimpulan mengenai hasil pemilu kali ini, di mana PSI hanya mendapat 2 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper