Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Aria Bima berharap para elite politik berhenti mengamplifikasi atau membesarkan hal-hal yang membuat suasana politik kembali "gerah" selepas hari H pemungutan suara.
Sebab itulah, Aria menjelaskan bahwa upaya rekonsiliasi lewat pertemuan antara capres besutannya Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dirasanya sanggup membuat suasana politik kembali sejuk.
"Jadi saya melihat kehendak baiknya itu pas untuk mendinginkan suasana. Karena apapun, pak Jokowi dan pak Prabowo ini harus kita jaga. Kita jaga muruah mereka sebagai seorang pemimpin," ungkap politisi PDI Perjuangan ini di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Selasa (23/4/2019).
Pria kelahiran Semarang, 29 Mei 1965 ini menilai kedua kandidat memiliki hubungan yang baik dengan tetap bersahabat pascapemilu 2014. Sehingga, jiwa kepemimpinan dan sosok negarawan keduanya wajib dijaga semua pihak.
"Kita enggak ingin pak Prabowo ini kemudian hanya dipanasi oleh orang-orang yang sekadar menginginkan terus melawan akal sehat, melawan narasi-narasi publik, ini kan berbahaya. Maka pertemuan kedua beliau ini semangatnya, kehendaknya baik," jelasnya.
"Saya yakin [pertemuan] ini akan terlaksana hanya belum saja waktunya tepat, dan kami paham betul itu mungkin belum bisa, atau belum saatnya, atau nunggu waktu yang tepat. Tapi kami tetap percaya sikap patriotik pak Prabowo ini yang akan tetap menjadi pertalian batin di antara mereka berdua, yang menginginkan bagaimana suasana damai, persatuan dan kesatuan harus tetap dikedepankan," tutupnya.