Bisnis.com, JAKARTA - Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis dilalap api pada Senin (15/4/2019) waktu setempat. Kejadian yang menghanguskan atap landmark Paris itu membuat warga Prancis dan dunia berduka.
Notre-Dame merupakan salah satu monumen paling terkenal di Paris yang sudah berusia sekitar 800 tahun. Katedral ini dibangun di sebuah pulau kecil di tengah-tengah Sungai Seine, bernama Île de la Cité.
Mengutip dari berbagai sumber, pembangunan Notre Dame membutuhkan waktu hampir 2 abad dari awal pembangunan hingga selesai. Kontruksi dimulai pada 1163, masa pemerintahan Raja Louis VII, dan selesai pada 1345.
Raja Louis VII menginginkannya menjadi simbol kekuatan politik, ekonomi, intelektual dan budaya Paris di dalam dan luar negeri.
Bangunan ini juga menjadi saksi sejumlah momen bersejarah di Prancis. Mulai dari pengangkatan Henry VI dari Inggris menjadi Raja Prancis pada 1431 hingga penobatan Napoleon Bonaparte sebagai kaisar Prancis pada 1804.
Katerdal Notre-Dame pernah mengalami kerusakan besar pada 1789. Dianggap sebagai simbol kekuatan dan agresi gereja dan monarki, bangunan itu dirusak selama Revolusi Perancis. Notre-Dame sebagian dipulihkan antara 1845 dan 1870, dan sekali lagi pada 1991.
Baca Juga
Katedral Notre Dame yang juga disebut "Our Lady" masih digunakan sampai hari ini oleh Gereja Katolik Roma untuk misa Minggu dan merupakan kursi dari Uskup Agung Paris.
Di dalam Katedral Notre Dame, juga terdapat banyak artefak bersejarah, salah satunya adalah organ abad ke-17 yang terkenal dengan semua bagiannya masih berfungsi. Ada juga gambar, kerangka, dan ukiran yang menunjukkan misteri lama dan tersembunyi dari beberapa perkembangan gereja dan bagaimana Kota Paris terbentuk.
Jantung dari gereja Katolik Roma ini kini menjadi objek wisata dan menarik sekitar 13 juta pengunjung per tahun.