Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond dan sejumlah menteri secara terbuka mendukung Perdana Menteri Theresa May setelah beberapa surat kabar Inggris mengabarkan tekanan yang semakin dihadapi May untuk mundur atas penanganannya terhadap Brexit.
Dilansir dari Bloomberg, Hammond mengatakan bahwa menyingkirkan May tidak akan membantu Inggris. Namun, Hammond juga menolak mengesampingkan adanya referendum kedua untuk membantu memecahkan kebuntuan atas kesepakatan Brexit.
Pada Minggu (24/3/2019), May bertemu dengan para menteri pemerintahan dan pejabat senior lainnya di Partai Konservatif untuk membahas Brexit.
Menurut seorang juru bicara, pembicaraan itu mencakup berbagai masalah, termasuk apakah ada cukup dukungan untuk mengangkat kembali kesepakatan yang telah diupayakan May pekan ini.
Pertemuan itu diadakan setelah Sunday Times, Sunday Telegraph, Mail on Sunday, dan The Observer mengabarkan bahwa para menteri kabinet tengah mengambil langkah untuk menyingkirkan May dan menempatkan pemimpin sementara untuk menuntaskan proses Brexit.
Menurut Sunday Times, setidaknya enam menteri senior ingin wakil May, David Lidington, untuk menggantikannya sampai ada pemilihan kepemimpinan formal.
Menurut laporan itu, mereka akan berhadapan dengan May dalam rapat kabinet pada Senin (25/3/2019) waktu setempat, dan mengancam pengunduran diri besar-besaran jika dia tidak mundur.
Lidington telah mengatakan tidak tertarik untuk menggantikan May. Sementara itu, Michael Gove, seorang tokoh terkemuka Brexit dalam referendum 2016 yang juga mendapatkan dukungan untuk menggantikan May, justru mendukung May dan menolak rencana apa pun untuk menggantikannya.
“Ini saatnya untuk berkepala dingin. Ini bukan saatnya untuk mengubah kapten kapal, apa yang perlu kita lakukan adalah menentukan arah yang tepat,” tegas Gove.
PM May memiliki waktu selama dua pekan untuk menemukan arah Brexit setelah Uni Eropa menunda tanggal keluar Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang sedianya berlangsung pada 29 Maret. Putaran baru soal kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris diharapkan akan dilaksanakan pekan mendatang.
Dalam beberapa bulan terakhir, May telah semakin terisolasi, baik di dalam negeri maupun di Uni Eropa. Hammond telah kembali menegaskan bahwa masa depan kesepakatan Brexit tergantung pada anggota parlemen. Pemerintah disebut akan memberi waktu terkait hal ini.
“Parlemen, bagaimana pun juga, akan memiliki kesempatan pekan ini untuk memutuskan apa yang diinginkannya,” ujar Hammond.