1. Ada Fenomena Eksodus Pendukung Prabowo ke Jokowi
Sebanyak 200-an relawan tergabung dalam Gerakan Relawan Pandu Garuda (GRPG) yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengundurkan diri serta menyatakan beralih dukungan kepada calon presiden-wakil presiden, Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Pengunduran diri dan deklarasi dukungan kepada Jokowi-KH Ma'ruf Amin disampaikan di Banda Aceh, baca selengkapnya di sini
2. Ini Perempuan Yang Nekat Mau Jadi Isteri Kedua Sandiaga Uno
Perempuan bernama Vincentia Tiffani mendadak menjadi buah bibir warganet di media sosial lantaran aksi nekadnya yang meminta Cawapres Sandiaga Salahudin Uno menjadikan dirinya sebagai isteri kedua.
Vincentia Tiffani nekat mengungkapkan isi hatinya kepada Sandiaga Salahudin Uno ketika Politisi Partai Gerindra tersebut sedang melakukan sesi tanya jawab dengan peserta Peluncuran Rumah Siap Kerja di Sleman, Yogyakarta. Baca selengkapnya di sini
3. Penghapusan Pajak Sepeda Motor Jadi Isu Utama Kampanye PKS
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menegaskan komitmen partainya untuk memperjuangkan penghapusan pajak sepeda motor bagi 100 juta rakyat kecil.
Sohibul mengatakan jika kelompok kelas atas bisa menikmati pengampunan pajak melalui program "tax amnesty" maka rakyat kecil pun berhak mendapatkan hal yang sama. Baca selengkapnya di sini
4. Setelah Rommy, Siapa Lagi yang Akan Terjerat?
Sudah sepekan lebih kasus dugaan pengisian jabatan di Kementerian Agama berlalu, seiring penetapan tiga tersangka pada Sabtu (16/3/2019).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterlibatan pihak lain di internal Kemenag. Kendati, lembaga antirasuah menyebut sudah mengantongi sejumlah bukti dan nama yang teridentifikasi. Siapa sosok selanjutnya yang akan menjadi target KPK? simak selengkapnya di sini
5. Peneliti : Elektabilitas Capres Jokowi dan Prabowo Masih Fluktuatif
Elektabilitas alias tingkat keterpilihan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih fluktuatif dan menyebabkan prediksi salah satu calon memenangi pemilu 17 April mendatang menjadi sangkaan terlalu dini.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuho mengatakan sulitnya menebak siapa yang akan jadi pemenang adalah akibat kondisi kontestasi politik 2014 sangat berbeda dari 2019. Baca selengkapnya di sini