Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ICW Dorong Guru Ikut Sekolah Antikorupsi

Indonesia Corrupation Watch kembali menggelar sekolah antikorupsi tahun ini yang ditujukan kepada para guru.
Guru mengajar di kelas./Antara
Guru mengajar di kelas./Antara

Bisnis.com,JAKARTA- Indonesia Corrupation Watch kembali menggelar sekolah antikorupsi tahun ini yang ditujukan kepada para guru.

Dalam rilis yang disebarkan, Selasa (19/3/2019), ICW menilai institusi pendidikan merupakan tempat menyemai nilai kebaikan sekaligus mempersiapkan anak bangsa menjadi warga yang baik.

Namun berbagai penelitian justru menemukan masalah banyak muncul dari tempat tersebut seperti korupsi, intoleransi, dan radikalisme.

Karena itu,memperbaiki institusi pendidikan menjadi sebuah keharusan. Salah satu cara yang bisa dilakukan, memulainya dari lingkungan sekolah khususnya melalui guru.

“Kualitas guru menjadi hal yang penting, sebab guru akan mengajar dan mendidik peserta didik di sekolah. Apabila guru tidak memiliki kualitas yang mumpuni, maka bisa dibayangkan seperti apa peserta didik yang akan dihasilkan. Sedangkan peserta didik merupakan bagian dari generasi penerus bangsa yang harus memiliki nilai integritas untuk memperbaiki Indonesia di masa yang akan datang,” tulis organisasi itu.

Mengingat pentingnya melahirkan guru berintegritas, memiliki pedagogi berorientasi kepada keadilan sosial, dan memiliki pengetahuan antikorupsi, maka ICW mengadakan Sekolah Antikorupsi (Sakti) yang dikhususkan untuk guru dari berbagai tingkat pendidikan.

Sekolah ini bertujuan untuk melahirkan guru antikorupsi yang dapat mendorong penanaman nilai antikorupsi di lingkungan sekolah. Kegiatan SAKTI Guru ini diikuti oleh 25 guru dari berbagai jenjang pendidikan yang berasal dari 20 provinsi. Setidaknya 25 yang lolos tahap akhir dan mengikuti Sakti Guru di Jakarta pada 18-22 Maret 2019.

Belum lama ini, ICW juga meluncurkan Akademi Antikorupsi yang juga berkaitan erat dengan menyebarluaskan pemahaman mengenai korupsi dan cara memberantas praktik penyelewengan tersebut.

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan bahwa kehadiran akademi tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap praktik korupsi yang masih menjadi persoalan utama Indonesia untuk mengejar kemajuan ekonomi.

Selain itu, korupsi juga menjadi penghalang utqama untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Sekalipun penegakan hukum dilakukan, korupsi masih hidup dan subur bahkan dengan modus yag semakin canggih,” ujarnya.

Karena itu, menurutnya, publik perlu mempelajari segala aspek tentang korupsi supaya bisa melawan korupsi.

Dalam tahun pertama ini Akademi Antikorupsi menawarkan enam mata kuliah yakni pengantar korupsi untuk remaja, pengantar korupsi untuk mahasiswa atau dewasa, pedagogi kritis dan pendidikan antikorupsi, sosiologi korupsi, pengantar hukum korupsi serta korupsi dan kemiskinan.

Kuliah, lanjutnya, akan diberikan oleh para aktivis antikorupsi serta dosen tamu dari kalangan akademisi maupun praktisi dalam pemberantasan korupsi. Pembelajaran ini bisa dilakukan melalui media daring maupun kelas tatap mukaatau penggabungan keduanya.

Akademi Antikorupsi menjalin kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi maupun institusi lain yang berminatmenyelenggarakan pendidikan antikorupsi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper