BISNIS.COM, JAKARTA--Indonesia Corruption Watch (ICW) menggagas Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) untuk merekrut orang-orang yang memiliki semangat dan keberpihakan pada pemberantasan korupsi dan bersedia mengabdi dalam gerakan antikorupsi.
ICW menilai perlu pejuang-pejuang baru dalam gerakan antikorupsi di tengah padatnya agenda pemberantasan korupsi.
Selain itu, upaya pemberantasan korupsi di Indonesia masih sangat panjang. Ditambah lagi, taktik korupsi makin canggih dan para pelaku tindak pidana korupsi tidak segan melawan balik. SAKTI akan diadakan pada 11-21 Juni 2013 selama sepuluh hari di Jakarta.
Sekolah Anti Korupsi ICW memfasilitasi pendidikan antikorupsi termasuk hubungannya dengan hukum, korupsi politik, analisis anggaran, pelayanan publik, peradilan, investigasi kasus korupsi, dan gerakan sosial antikorupsi bagi para peserta SAKTI.
Lewat sekolah itu, kader-kader baru yang direkrut itu untuk ditempatkan bekerja di ICW. Para peserta SAKTI juga bisa mendapat kesempatan untuk bekerja di organisasi-organisasi masyarakat sipil jejaring ICW, yang memiliki semangat antikorupsi dan kemajuan bagi Indonesia.
“Gagasan besar SAKTI adalah kaderisasi. ICW akan memilih beberapa yang terbaik untuk ditempatkan di ICW. Peserta yang lain juga dididik untuk menjadi relawan antikorupsi,” ujar Koordinator ICW Danang Widoyoko, melalui siaran pers, Selasa (21/5/2013).
Pendaftaran SAKTI terbuka untuk umum seluruh Indonesia, dengan syarat akademis mahasiswa tingkat akhir atau telah lulus D3/ S1 dari jurusan apapun. Pendaftaran dibuka secara online, dan informasi serta formulir pendaftaran dapat diunduh di website resmi ICW dengan tautan antikorupsi.org/id/form/sakti-2013.
Masa pendaftaran SAKTI adalah 6-28 Mei 2013. Para peserta yang lolos akan diumumkan pada 3 Juni 2013. Informasi dan formulir pendaftaran SAKTI dapat diakses di website resmi ICW, antikorupsi.org.
ICW tidak memungut biaya selama masa pendaftaran. Hanya peserta yang lolos sajalah yang akan membayar biaya komitmen selama sekolah.