Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan segera memutuskan apakah akan menghentikan pembicaraan pelucutan senjata nuklir dengan AS.
Hal ini menjadi tanda terbaru dari kejatuhan dari pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bulan lalu, yang tidak menghasilkan kesepakatan apapun.
Dilansir Bloomberg dari Associated Press, Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui mengatakan kepada wartawan dan diplomat bahwa Korea Utara menyalahkan tuntutan AS yang dianggap seperti gangster, atas tidak adanya kesepakatan dalam pembicaraan terbaru.
Choe mengatakan Kim akan mengklarifikasi posisinya tentang apakah akan melanjutkan pembekuan uji coba bom dan rudal rudal dalam 15 "dalam waktu singkat.”.
"Saya ingin memperjelas bahwa sikap AS yang seperti gangster pada akhirnya akan menempatkan situasi dalam bahaya. Kami tidak memiliki niat untuk berkompromi dengan AS dalam bentuk apa pun,” kata Choe.
Pembicaraan nuklir antara kedua belah pihak telah menggantung sejak Trump memutuskan untuk meninggalkan pertemuan pada 28 Februari lalu di Hanoi, Vietnam tanpa kesepakatan.
Masing-masing pihak telah menyalahkan yang lain, dengan AS mengatakan Korut menuntut terlalu banyak penghapusan sanksi dan Pyongyang menyalahkan Washington karena menolak janjinya untuk mengurangi program nuklirnya.
Pernyataan-pernyataan Korut kemungkinan memicu spekulasi bahwa Kim akan mempertimbangkan kembali rencananya untuk menghentikan uji coba senjata.
Analisis citra satelit komersial yang dirilis sejak pertemuan kedua negara menunjukkan aktivitas baru di situs-situs rudal. Choe menolak untuk menjelaskan bukti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel