Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Hati-hati, Pertemuan Trump-Xi Jinping Ditunda

Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menuntaskan kesepakatan perdagangan antara kedua negara ini kemungkinan besar baru akan berlangsung paling cepat pada April.
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di KTT G20 di Hamburg, Jerman, pada 8 Juli 2017./Reuters-Saul Loeb
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di KTT G20 di Hamburg, Jerman, pada 8 Juli 2017./Reuters-Saul Loeb

Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menuntaskan kesepakatan perdagangan antara kedua negara ini kemungkinan besar baru akan berlangsung paling cepat pada April.

Menurut sumber terkait, terlepas dari klaim adanya progres dalam perundingan perdagangan oleh kedua belah pihak, pertemuan antara kedua pemimpin tersebut yang diharapkan akan digelar di resor milik Trump, Mar-a-Lago, baru akan berlangsung pada akhir April jika itu terjadi.

China disebutnya menginginkan kunjungan kenegaraan resmi, yang secara tradisional terjadi di Washington, ketimbang pertemuan kasual hanya untuk menandatangani kesepakatan perdagangan.

Sumber lain mengungkapkan bahwa staf Presiden Xi Jinping telah membatalkan perencanaan untuk kunjungan ke AS setelah melakukan perjalanan ke Eropa bulan ini.

Menyusul kabar tersebut, bursa saham pun beringsut ke posisi lebih rendah sedangkan dolar AS naik ketika investor mencermati perkembangan baru dalam perundingan perdagangan antara dua negara berekonomi terbesar di dunia ini.

“Kita akan mendengar kabar tentang China, mungkin akan kita ketahui tiga hingga empat pekan ke depan,” ujar Trump di Gedung Putih pada Kamis (14/3/2019), seperti diberitakan Bloomberg.

Para pejabat China juga dipandang bersikap hati-hati terhadap risiko Trump walk out dari pertemuannya dengan Xi Jinping apabila tidak tercapai kesepakatan.

Trump sendiri telah menekan urgensi mendapatkan kesepakatan pada awal bulan ini. Dia mengakui kekhawatiran pemerintah China tentang kemungkinannya walk out seperti yang terjadi dalam pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bulan lalu.

Namun Trump optimistis dengan pertemuannya dengan XI Jinping bahkan menawarkan untuk menunda pertemuan sampai tercapai kesepakatan final.

“Kita bisa melakukannya dengan dua cara itu. Kita bisa menyelesaikan kesepakatan kemudian datang dan menandatanganinya, atau kita bisa memiliki kesepakatan yang hampir selesai dan menegosiasikan beberapa poin terakhir. Saya lebih suka itu. Tapi itu tidak benar-benar jadi masalah,” ujar Trump pada Rabu (13/3).

Negosiasi AS-China di level menteri selama ini telah berfokus pada penghentian persyaratan usaha gabungan, mekanisme penegakan kesepakatan, dan pencabutan tarif yang telah dikenakan masing-masing kedua belah pihak.

Meski gap mereka telah menyempit untuk sejumlah masalah, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, di antaranya mengenai penerjemahan konsep draf dan urusan legal.

Bulan lalu Trump memutuskan untuk tidak menaikkan tarif terhadap impor barang-barang China sesuai waktu yang ditetapkan pada 1 Maret, mengingat kelancaran negosiasi dagang yang telah dijalani kedua belah pihak.

Namun AS dan China tetap terganjal beberapa isu, di antaranya soal kekayaan intelektual. Pemerintah AS menuding China memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk berbagi kekayaan intelektual dan mentransfer teknologi mereka ke mitra-mitra lokal demi melakukan bisnis di China.

Pemerintah China telah tegas membantah terlibat dalam praktik semacam itu. Dalam keterangannya pada Rabu, Trump kembali menegaskan jika masalah kekayaan intelektual harus masuk klausa kesepakatan perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper