Bisnis.com, JAKARTA - Hasil sigi teranyar lembaga survei PolMark Indonesia menyatakan elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi masih mengungguli Prabowo Subianto.
"Survei menemukan agregat elektabilitas capres dan cawapres di 73 daerah pemilihan (dapil), pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin sebesar 40,4% dan Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebesar 25,8% dengan undecided voters 33,8%," kata Direktur Riset Polmark Research Center, Eko Bambang Subiantoro dalam siaran pers hasil surveinya, Selasa (5/3/2019).
Survei ini digelar di 73 dapil dari total 80 dapil yang ada di Indonesia untuk tingkat pemilihan DPR RI. Survei ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019 dengan jumlah responden 440 dengan margin of error 4,8% di 72 dapil dan 880 responden dengan margin of error 3,4% di 1 dapil.
Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95%. Survei ini menggandeng DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
Hasil survei pilpres ini cukup berbeda dengan survei yang dirilis LSI Denny JA pada hari ini. Dalam survei teranyar LSI Denny JA itu, elektabilitas Jokowi – Ma’ruf mencapai 58,7%.
"Angka ini jauh meninggalkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno sebanyak 30,9%," ujar peneliti senior LSI Ardian Sopa di kantornya pada Selasa (5/3/2019).
Baca Juga
Sementara itu, kata dia, pemilih yang menyatakan belum memutuskan pilihan sebanyak 9,9%. Survei LSI Februari 2019 ini, menggunakan simulasi kertas suara untuk pertanyaan pilihan capres/cawapres.
Dalam prosesnya ada 0,5%yang menjadi suara tidak sah karena salah mencoblos maupun sebab lainnya.