Bisnis.com, JAKARTA - Manajer kampanye Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika menegaskan bahwa pihaknya akan tetap maju untuk masa jabatan kelima dan kalau terpilih pada Pemilu April akan meminta digelar pemilu lebih awal.
Manajer kampanye Bouteflika, Abdelghani Zalene menyampaikan pengumuman itu kemarin waktu setempat setelah menyerahkan surat-surat pencalonan di kantor Dewan Konstitusi di Aljir atas nama presiden berusia 82 tahun tersebut. Padahal, ketua Komisi Pemilihan Umum mengatakan bahwa semua calon presiden harus mendaftar secara pribadi.
Bouteflika, yang menderita stroke pada tahun 2013 dan hampir tidak terlihat di depan umum sejak itu, terbang ke Swiss untuk "pemeriksaan kesehatan rutin" pada 24 Februari.
Dia dilaporkan tetap dirawat di Rumah Sakit Universitas Jenewa.
Presiden tesebut kini tengah menghadapi aksi penolakan dari sebagian warga Aljazair, terutama dari kalangan akar rumut. Sejumlah aksi meminta dia untuk mundur secara damai.
"Saya telah mendengar permintaan para pemrotes dan terutama ribuan orang muda yang bertanya tentang masa depan bangsa kita," ujarnya dalam pernyataan yang dibacakan oleh Zalene di TV nasional sebagaimana dikutip Aljazera.com, Senin (4/3/2019).
Baca Juga
Dia menmabhkan bahwa dirinya berkomitmen pada penyelenggaraan pemilihan presiden dini yang tanggalnya akan ditentukan oleh konferensi nasional yang diadakan setelah pemungutan suara 18 April.
Dia juga menyerukan revisi baru atas konstitusi. Namun, pengunjuk rasa Anti-Bouteflika mengecam pengumuman presiden tersebut dan menyebutnya sebagai "lelucon" dan "tidak berarti".