Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat menetapkan masa tanggap darurat akibat bencana gempa bumi yang terjadi di daerah itu, selama 14 hingga 14 Maret hari untuk pemulihan.
Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman mengatakan kerugian bencana akibat gempa tersebut cukup besar, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk pemulihan pascabencana.
“Bencana gempa ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar karena banyak rumah warga rusak. Juga memastikan penampungan warga, sehingga tanggap darurat kami tetapkan selama 14 hari,” katanya, Kamis (28/2/2019).
Menurutnya, Solok Selatan sudah sering mengalami bencana, berupa banjir maupun maupun tanah longsor. Namun belum pernah mengalami bencana gempa yang besar.
Makanya, kata dia, banyak rumah warga yang rusak karena selama ini pembangunan rumah tidak memperhatikan potensi bencana gempa.
“Karena di daerah ini belum pernah terjadi bencana gempa. Sehingga, sebagian besar kontruksi rumah tidak mempertimbangkan dampak gempa,” katanya.
Adapun, korban gempa Solok Selatan tercatat mencapai 48 orang mengalami luka – luka, dan sudah mendapatkan perawatan medis, serta tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, bangunan rusak mencapai sebanyak 347 unit, terdiri dari rumah warga, fasilitas kesehatan, rumah ibadah dan sekolah.
“Totalnya kami catat 347 unit. Selain rumah warga, ada fasilitas umum, ada rumah ibadah,” kata Sumardianto, Sekretaris BPBD Solok Selatan.
Dia merinci secara keseluruhan bangunan rusak itu tersebar di lima nagari yang berada dalam tiga kecamatan.
Pertama, di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo, terdapat 21 rumah rusak berat, 42 unit rusak sedang, 105 unit rusak ringan, serta satu bangunan fasilitas kesehatan.
Kedua, Nagari Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Balai Janggo terdapat satu unit rumah rusak berat, 50 unit rusak sedang, dan 50 unit rusak ringan.
Ketiga, di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo ditemukan tujuh unit rumah mengalami rusak berat, 23 unit rusak sedang, dan masing – masing satu unit rumah ibadah dan fasilitas kesehatan.
Keempat, di Nagari Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari ditemukan sebanyak 30 unit rumah warga mengalami rusak ringan.
Terakhir, di Nagari Lubuak Malako, Kecamatan Sangir Jujuan ditemukan tiga rumah rusak sedang, 11 unit rusang ringan, dan satu bangunan sekolah rusak sedang.
Gempa berkekuatan 5,3 SR itu menerjang wilayah Solok Selatan pada pukul 6.30 WIB dan termasuk gempa dangkal, sehingga getarannya dirasakan cukup keras oleh masyarakat setempat. Termasuk hingga ke provinsi tetangga, yakni Jambi.