Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat mencatatkan jumlah bangunan yang rusak akibat gempa yang melanda daerah itu pada Kamis (28/2/2019) pagi mencapai 347 unit.
Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan Sumardianto mengatakan hingga saat ini, pemda setempat mencatat jumlah kerusakan bangunan sebanyak 347 unit, terdiri dari rumah warga, fasilitas kesehatan, rumah ibadah dan sekolah.
“Totalnya kami catat 347 unit. Selain rumah warga, ada fasilitas umum, ada rumah ibadah,” katanya, Kamis (28/2/2019).
Dia merinci secara keseluruhan bangunan rusak itu tersebar di lima nagari yang berada dalam tiga kecamatan.
Pertama, di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Janggo, terdapat 21 rumah rusak berat, 42 unit rusak sedang, 105 unit rusak ringan, serta satu bangunan fasilitas kesehatan.
Kedua, Nagari Sungai Kunyit Barat, Kecamatan Sangir Balai Janggo terdapat satu unit rumah rusak berat, 50 unit rusak sedang, dan 50 unit rusak ringan.
Ketiga, di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo ditemukan tujuh unit rumah mengalami rusak berat, 23 unit rusak sedang, dan masing – masing satu unit rumah ibadah dan fasilitas kesehatan.
Keempat, di Nagari Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari ditemukan sebanyak 30 unit rumah warga mengalami rusak ringan.
Terakhir, di Nagari Lubuak Malako, Kecamatan Sangir Jujuan ditemukan tiga rumah rusak sedang, 11 unit rusang ringan, dan satu bangunan sekolah rusak sedang.
Adapun, korban luka – luka akibat gempa bumi ini adalah tercatat sebanyak 42 orang dan sudah mendapatkan pelayanan medis. Beberapa warga juga diungsikan karena rumahnya yang tidak layak huni.
Gempa berkekuatan 5,3 SR itu menerjang wilayah Solok Selatan pada pukul 6.30 WIB dan termasuk gempa dangkal, sehingga getarannya dirasakan cukup keras oleh masyarakat setempat. Termasuk hingga ke provinsi tetangga, yakni Jambi.