Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir membalas penyataan Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid yang menantang pemilik Mahaka Group itu menyerahkan lahan konsesinya kepada negara.
"(Lahan) kita punya alhamdulillah bersih dan halal," ujar Erick Thohir saat ditemui di bilangan Senopati, Jakarta Selatan pada Kamis (28/2/2019).
Erick tidak menjawab lugas soal kelanjutan konsesinya. Dia hanya menceritakan lahan miliknya diperoleh secara legal.
Erick mengaku lahan itu dibeli dari sebuah perusahaan asing yang mengalami kredit macet di sebuah bank asing. Erick tak merinci lahan mana yang dimaksud tersebut.
Erick mengklaim, sampai saat ini pemerintah menghargai kontribusinya atas pemanfaatan lahan tersebut. Ia meyakini lahan miliknya tetap boleh dimanfaatkan. Erick mengaku membayar pajak dan memberikan pemasukan yang besar bagi negara, hingga membangun ulang industri di lahan miliknya.
"Jangan dibolak-balik (oleh kubu Prabowo). Kalau yang dituntut oleh kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu yang mesti dipertanyakan. Kita alhamdulillah bersih dan halal," ujar Erick.
Baca Juga
Sebelumnya, Hidayat menyampaikan tantangan tersebut karena calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi kerap menyindir kepemilikan lahan konsesi besar milik Prabowo. Dalam debat antar capres pada 17 Februari lalu, Jokowi secara spesifik menyinggung soal kepemilikan lahan Prabowo seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh.
Tak terima, Hidayat balik menyinggung lahan yang dikuasai Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir, yang berada di kubu Jokowi.
Dia mengatakan, seharusnya Jokowi memulai dari lingkaran terdekatnya. Ia juga meminta agar dibuat aturan yang jelas mengenai pengembalian hak guna usaha (HGU) yang akan dibagikan ke rakyat.
Selain kubu Prabowo, penguasaan lahan di Indonesia juga dilakoni sejumlah politikus dan pengusaha yang berada di lingkaran Jokowi. Jika ditotal, lahan korporasi yang terhubung langsung dengan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan tim bayangan pendukungnya, melampaui 140 ribu hektare.
Angka ini berasal dari perusahaan-perusahaan yang terhubung dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Surya Paloh, Oesman Sapta Odang, dan Hary Tanoesoedibjo. Jumlahnya akan bertambah lebih besar lagi jika lahan perusahaan tambang PT Adaro Energy Tbk, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Garibaldi Thohir, kakak Ketua TKN Erick Thohir, ikut dihitung.