Bisnis.com, JAKARTA - Saat debat calon presiden putaran kedua Minggu (17/2/2019) , capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa selama empat tahun kepemimpinannya, pemerintah telah membangun 191.000 kilometer jalan desa baru.
Pernyataan tersebut langsung menuai tanda tanya dari kubu Prabwo-Sandiaga Uno. Di antaranya dari Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Melalui cuitannya di Twitter, Dahnil mempertanyakan klaim panjang jalan yang disebut Jokowi. Menurutnya, 191.000 km sama dengan 4,8 kali keliling bumi.
Nada sangsi serupa datang pula dari Said Didu, ia mengungkapkan klaim pembangunan jalan tersebut adalah salah satu kebohongan Jokowi selama kampanye.
"Jokowi menyatakan telah membangun lebih dari 191.000 km jalan desa, padahal itu adalah total jalan desa yang dibangun sejak Indonesia merdeka," tulis mantan staf Khusus Menteri ESDM itu.
Menanggapi hal ini, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mencoba memberi penjelasan. Menurutnya, bukanlah hal yang tak mungkin pemerintahan Jokowi membangun 191.000 km jalan desa selama 4 tahun.
Eko Putro Sandjojo menjelaskan jumlah tersebut berasal dari pembangunan jalan di puluhan ribu desa di Indonesia. Dikatakan terdapat 74.957 desa di seluruh provinsi tersebut. Selama empat tahun, rata-rata 2,5 km jalan dibangun di setiap desa.
Baca Juga
"Masih ada yang belum sadar kalau Indonesia negara besar, terdiri dari 74.957 desa rupanya. 191 ribu km jalan desa kalau dibagi 74 ribu desa, berarti rata-rata setiap desa membangun 2.5 km per 4 tahun atau 625 meter "jalan desa" per tahun," tulisnya lewat akun Twitter @ekosandjojo.
"Masih menganggap belum wajar? Perlu pengalaman," sambung Eko Putro Sandjojo.
Kendati demikian, penjelasan Eko Putro Sandjojo pun tak membuat Said Didu beranjak dari rasa tak yakin. Hal ini ia perlihatkan melalui cuitan pada Rabu (20/2/2019) malam.
"Terkait pembuatan 191.000 km jalan desa yg dikatakan pembangunan jalan desa. Mohon dibedakan antara pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan. Kalau pembangunan berarti Jalan Baru. Saya belum yakin bahwa ada tambahan jalan desa sepanjang 191.000 km," kata Said Didu.