Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut produksi beras di Indonesia sudah melebihi tingkat konsumsi komoditas tersebut.
Menurutnya, pada 2018 produksi beras nasional mencapai 33 juta ton, sementara konsumsi beras di rentang waktu yang sama adalah 29 juta ton. Jokowi menyebut surplus beras di Indonesia hampir mencapai 3 juta ton.
“Kenapa impor? Untuk menjaga ketersediaan stok, stabilisasi harga, kita juga harus punya cadangan kalau gagal panen, terkena hama,” ujar Jokowi di debat putaran kedua pemilu 2019, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Data yang dipaparkan Jokowi tidak berbeda jauh dengan milik Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data Luas Panen dan Produksi Beras 2018 dari BPS, produksi padi di Indonesia hingga September setara 28,47 juta ton beras. Produksi pada Oktober hingga Desember 2018 diperkirakan 1,52 juta ton, 1,20 juta ton, dan 1,22 juta ton.
BPS memperkirakan produksi beras 2018 sebesar 32,42 juta ton. Jumlah itu melebihi proyeksi konsumsi beras pada 2018 sekitar 29,57 juta ton.
Produksi padi terbanyak ada di 3 provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Produksi padi, jika belum dikonversi dalam bentuk beras, sepanjang 2018 mencapai 56,54 juta ton Gabah Kering Giling.