Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto percaya bahwa Calon Presiden Joko Widodo yang tidak melanggar peraturan apapun terkait pembelian sabun cuci sebanyak 100.000 botol senilai Rp2 miliar dari salah satu kelompok usaha di Garut, Jawa Barat.
"Yang penting sebagai presiden tidak menggunakan fasilitas negara," ungkap Hasto usai menghadiri perayaan HUT Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang ke-72, Rabu (23/1/2019).
"Siap. Kita siap [menerima berbagai gugatan]. Kita menjadi benteng yang sangat kuat bagi pak Jokowi dengan penuh militansi. Kita masuk perdebatan masalah-masalah itu kami siap," tambahnya.
Sebelumnya, pembelian sabun dari kelompok usaha yang digawangi Eli Liawati ini menjadi polemik di masyarakat, sebab Jokowi membeli sabun tersebut dalam kapasitas sebagai Presiden RI, bukan sebagai Calon Presiden.
Tetapi Hasto memaparkan bahwa tim kampanye di daerah tersebut ikut mendampingi Jokowi, sehingga sah bila dana yang digunakan merupakan dana kampanye yang akan dicatat dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
"Ketika rakyat menawarkan [produk buatannya] di situ, kalau dana kocek presiden dana dari mana?" ungkap Hasto.
"Ya itu gotong-royong, dana TKN. Itu lebih baik karena meningkatkan produksi rakyat, itu cara yang dilakukan tim kampanye dan pak Jokowi. Lebih baik kita belanjakan langsung pada rakyat yang berproduksi, daripada hartanya bertriliun-triliun tapi tidak pernah beli sabun untuk rakyat," tambahnya.
Jokowi Borong Sabun Rp2 Miliar, Timses Siap Hadapi Gugatan
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto percaya bahwa Calon Presiden Joko Widodo tidak melanggar peraturan apapun terkait pembelian sabun cuci sebanyak 100.000 botol senilai Rp2 miliar dari salah satu kelompok usaha di Garut, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu