Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok perwira militer Venezuela melancarkan pembelotan, dan mengancam kudeta pemerintahan Nicolas Maduro.
Dikutip dari Reuters, Senin (21/1/2019), sekelompok perwira itu dikabarkan berhasil menculik pejabat dan mencuri beberapa senjata. Kejadian menyusul tayangan video yang tersebar di sosial media, yang menampilkan seorang sersan tentara menggugat pemerintahan Venezuela yang kembali dipimpin Nicolas Maduro.
Aksi pembelotan ini menambah provokasi terhadap gelombang demonstrasi besar yang tengah melanda Venezuela. Demonstrasi yang menolak naiknya Maduro ke kursi presiden itu berlangsung di depan kantor Garda Nasional.
Pemerintah bergeming melihat gugatan yang dilancarkan oposisi. Terlebih lagi, pembelotan oleh tentara hanya melibatkan barisan perwira berpangkat rendah.
"Angkatan bersenjata dengan tegas menolak jenis tindakan ini, yang tentu saja dimotivasi oleh kepentingan gelap kelompok ekstrem kanan," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah.
Maduro kembali berkuasa secara resmi pada 10 Januari lalu. Akan tetapi banyak pihak, terutama negara-negara barat mencurigai adakecurangan dalam proses pemilihan tersebut.
Baca Juga
Para pemimpin oposisi dan para pembangkang yang hidup di pengasingan telah menyerukan angkatan bersenjata untuk berbalik melawan Maduro. Mereka menyerukan tentara melancarkan kudeta terhadapnya.
Dalam video yang beredar di Twitter, sekelompok tentara bersenjata berdiri dalam kegelapan, sementara pemimpin mereka berbicara di depan kamera dan meminta warga Venezuela untuk mendukung pemberontakan mereka.
“Kalian semua meminta kami turun ke jalan untuk membela konstitusi. Kita disini. Di sini kita memiliki pasukan, hari ini orang-orang keluar untuk mendukung kami, "kata pria dalam video itu, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Luis Bandres.