Kabar24.com, JAKARTA – Turki dinyatakan siap untuk mengambil alih keamanan di kota Manbij, Suriah, lokasi tewasnya empat warga Amerika Serikat (AS) dalam pengeboman yang diklaim oleh kelompok Islamic State atau ISIS pekan lalu.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui sambungan telepon pada Minggu (20/1/2019) waktu setempat, menurut pihak kepresidenan Turki.
Kepada Trump, Erdogan mengatakan bom bunuh diri yang dilancarkan di Manbij itu merupakan tindakan provokatif yang bertujuan memengaruhi keputusan Trump bulan lalu untuk menarik pasukan AS dari Suriah.
Pada 19 Desember, Trump mengambil keputusan mengejutkan untuk menarik 2.000 tentara AS dari Suriah dan menyatakan bahwa kelompok militan Islamic State telah dikalahkan di wilayah itu.
Manbij adalah sebuah kota di timur laut Suriah yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), milisi yang bersekutu dengan pasukan Kurdi YPG yang didukung AS.
Kota Manbij, yang direbut oleh dukungan pasukan AS dari Islamic State pada 2016, telah muncul sebagai titik fokus ketegangan setelah Trump memutuskan untuk menarik pasukan AS. Kehadiran pasukan AS sebelumnya secara efektif menghalangi Turki untuk menyerang pasukan Kurdi.
Baca Juga
Pemerintah Turki memandang YPG sebagai kelompok teroris dan perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang selama beberapa dekade telah mengobarkan pemberontakan separatis di Turki.
Dalam uraiannya tentang komunikasi antara Trump dan Erdogan, Gedung Putih tidak menyebutkan penawaran Erdogan untuk mengambil alih keamanan di Manbij, tetapi mengatakan bahwa kedua pemimpin sepakat untuk terus mengupayakan penyelesaian negosiasi untuk wilayah timur laut Suriah.
“Presiden Trump menggarisbawahi pentingnya mengalahkan unsur-unsur teroris yang tetap ada di Suriah,” tutur juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam uraiannya.
“Kedua pemimpin sepakat terus mengupayakan solusi yang dinegosiasikan untuk timur laut Suriah yang menjadi perhatian keamanan masing-masing. Mereka juga membahas kepentingan bersama dalam memperluas hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Turki," tambah Sanders.
Trump sebelumnya telah memperingatkan Turki untuk tidak menyerang pasukan Kurdi di Suriah jika perekonomian Turki tidak ingin terancam.
Sementara itu, dalam pernyataannya, kepresidenan Turki juga mengatakan bahwa kedua pemimpin telah sepakat untuk mempercepat diskusi antara kepala staf mereka tentang zona aman di timur laut Suriah.