Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen PDIP Sindir Prabowo Pidato Pakai Teleprompter

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa retorika-retorika yang dibangun Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato bertajuk Indonesia Menang, Senin (14/1/2019) hanyalah sebatas retorika yang dilihatnya dari alat Teleprompter.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Galih Pradipta
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA — Narasi bahwa Presiden Jokowi sering kali menggunakan teks ketika berpidato, kerap menjadi bahan sindiran kubu Prabowo-Sandiaga.

Kali ini giliran Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa retorika-retorika yang dibangun Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidato bertajuk Indonesia Menang, Senin (14/1/2019) hanyalah sebatas retorika yang dilihatnya dari alat Teleprompter.

"Menihilkan prestasi Pak Jokowi dan Pak JK hanya akan mengurangi elektoral Pak Prabowo-Sandi tidak hanya di Jawa dan Sulawesi, masyarakat Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya yang telah merasakan sentuhan kebijakan Pak Jokowi-JK kami pastikan kurang respek dengan pidato retorik-telepromter tersebut," ujar Hasto, Selasa (15/1/2019).

Teleprompter yang dipasang di kanan dan kiri mimbar pidato Prabowo merupakan alat yang bisa memantulkan teks pidato ke dalam kaca sehingga akan terkesan sanggup berkomunikasi tanpa teks.

Alat ini kerap digunakan oleh pejabat, presenter berita, atau pembawa acara, agar tampak fokus dan menguasai materi tanpa sering menunduk untuk melihat teks yang umumnya diletakkan di mimbar.

Menurut Hasto, apa yang diungkapkan Prabowo dalam pidatonya terlalu berkesan melawan berbagai bentuk ketidakadilan. Sehingga menihilkan prestasi yang telah dicapai Indonesia dalam beberapa tahun belakangan.

"Namun PDI Perjuangan meyakini bahwa bicara dengan rakyat adalah bahasa hati, bahasa kepedulian melalui sentuhan kepemimpinan merakyat, bukan sebaliknya” ujar Hasto.

"Hal yang kami apresiasi dari pidato tersebut adalah vokal dan intonasi Pak Prabowo yang jauh lebih baik” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper