Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden UMNO Zahid Hamidi Serahkan Jabatan kepada Wakilnya

Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Zahid Hamidi mengumumkan akan menyerahkan kepemimpinan organisasi kepada wakilnya Mohamad Hasan di tengah krisis yang menimpa partai yag pernah berkuasa paling lama di Malaysia tersebut.
Ahmad Zahid Hamidi jadi Ketua UMNO menggantikan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. /Reuters-Carlo Allegri
Ahmad Zahid Hamidi jadi Ketua UMNO menggantikan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. /Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Zahid Hamidi mengumumkan akan menyerahkan kepemimpinan organisasi kepada wakilnya Mohamad Hasan di tengah krisis yang menimpa partai yag pernah berkuasa paling lama di Malaysia tersebut.

Dia berharap semua polemik tentang kepemimpinan partai akan berhenti dan meminta para pemimpin di tingkat akar rumput untuk fokus pada upaya memperkuat UMNO.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah wakil UMNO terpilih dari wilayah Sabah dan Semenanjung Malaysia telah meninggalkan partai. Secara terbuka mereka menyuarakan dukungan untuk pemerintah Pakatan Harapan yang berkuasa.

"Di tengah krisis yang dihadapi oleh partai, saya mengambil keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada wakil presiden untuk menjalankan tugas presiden," kata Ahmad Zahid dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (19/12/2018).

Pemimpin partai berdarah Jawa itu menambahkan bahwa akar rumput berharap para pemimpin UMNO merapatkan barisan dalam semangat slogan baru partai "UMNO Bangkit" (UMNO Rises Again).

Ahmad Zahid, sebelumnya bersikeras bahwa dirinya belum keluar sebagai presiden UMNO. Dia juga menjelaskan dalam live stream Facebook bahwa saat ini ada lima kelompok di UMNO, salah satunya terdiri dari pendukung fanatik yang tidak ingin pihak Melayu bersekutu dengan pihak lain.

Ada juga kelompok yang menginginkan UMNO bersekutu dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) dan ada yang menginginkan partai untuk menjalin kerja sama dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR).

“Ada juga kelompok pro-Parti Islam se-Malaysia (PAS) dan kamp Anti-Partai Aksi Demokratis (DAP),” ujarnya.

Untuk memenangkan pemilihan umum ke-15, dia setuju dengan resolusi yang diadopsi oleh oganisasi sayap UMNO tidak bergabung dengan partai mana pun.

“Kita harus memainkan peran oposisi, membangun kembali kekuatan kita dan mendapatkan kembali solidaritas kita. Untuk bekerja dengan DAP, kami menolaknya 1005, ”katanya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper