Bisnis.com, JAKARTA - Dua penelitian dari Senat Amerika Serikat menyebutkan bahwa agen Rusia menggunakan semua platform media sosial untuk membantu Donald Trump memenangi pemilihan presiden AS.
Dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, tim peneliti menemukan bahwa puluhan juta warga Amerika Serikat terekspos propaganda dukungan Rusia selama kampanye pemilihan presiden Amerika.
Penelitian terbaru itu mengungkapkan YouTube, Tumblr, Instagram dan PayPal serta Facebook dan Twitter telah dimanfaatkan untuk menyebarkan propaganda untuk memenangkan Trump. Laporan itu, yang dirilis hari ini oleh Senat AS, memperlihatkan upaya disinformasi dalam skala yang luas oleh Rusia sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (18/12/2018).
Para peneliti itu mengkritik tanggapan yang terlambat dan tidak terkoordinasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi tersebut.
"Yang jelas semua pesan itu dibuat untuk menguntungkan Partai Republik, dan khususnya Donald Trump," menurut laporan itu.
Laporan tersebut dikerjakan oleh Proyek Propaganda Komputasi Universitas Oxford dan perusahaan analisis jejaring sosial Graphika. Laporan itu adalah analisis pertama untuk Komite Intelijen Senat AS terhadap jutaan unggahan di media sosial Twitter, Google dan Facebook.
Baca Juga
Walaupun Facebook dan Twitter sebelumnya telah mengungkapkan adanya gangguan dari Rusia, masih sedikit yang diketahui tentang penggunaan platform media sosial lainnya. Laporan itu menunjukkan YouTube, Tumblr, PayPal, dan Google+ ikut dipengaruhi. Disebutkan Rusia mengadaptasi teknik pemasaran digital dengan sasaran khalayak luas di berbagai saluran media sosial.
"Mereka menggunakan seluruh keluarga situs media sosial," kata Dr Philip N. Howard, direktur Institut Internet Oxford.