Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yusril Ihza Mahendra Tidak Paksa Kader PBB Pilih Jokowi

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra tidak memaksakan kadernya untuk memilih capres-cawapres yang diinginkannya di Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.
Advokat Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan kepada media usai sidang sengketa pilkada di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat (27/7/2018)./Bisnis.com-Samdysara Saragih
Advokat Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan kepada media usai sidang sengketa pilkada di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat (27/7/2018)./Bisnis.com-Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra tidak memaksakan kadernya untuk memilih capres-cawapres yang diinginkannya di Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Yusril di sela-sela pembekalan ratusan calon legislatif DPR RI Partai Bulan Bintang di Kalibata, Jakarta Selatan, mengatakan ia memahami dinamika yang berkembang terkait kabar dukungan pribadinya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.

Yusril menegaskan akan bersikap terbuka apabila nantinya ada kader yang memutuskan berbeda pilihan.

"Keputusan finalnya nanti pada rakernas yang akan kami gelar pada Januari. Di sana nanti kami umumkan secara resmi kemana arah dukungan PBB," kata Yusril dalam siaran persnya, Minggu (16/12/018).

Yusril menegaskan, pihaknya akan berupaya mendorong kader termasuk para caleg untuk mendukung apapun keputusan rakernas. Namun demikian, tidak akan melarang, jika nantinya ada kader atau caleg yang ikut mengampanyekan pasangan calon presiden dan cawapres yang berbeda dengan keputusan rakernas.

"Pada dasarnya kami demokratis, menghargai perbedaan. Permintaan saya cuma jangan saling menjatuhkan. Jangan saling menjelekkan yang berakibat PBB jadi terpecah belah," kata Yusril.

Siapapun presiden pilihan, Yusril Ihza lebih menekankan kepada para kader khususnya caleg untuk fokus memenangkan suara di daerah pemilihan masing-masing agar target suara PBB terpenuhi yakni sebesar enam persen suara nasional serta keterwakilan di DPR RI.

“Saya harap soal capres tidak perlu berpolemik. Kita dorong caleg untuk meraih suara sebanyak-banyaknya di dapilnya," katanya.

Dia mengatakan siapapun yang menang, Jokowi atau Prabowo, yang penting umat Islam dan PBB berjaya.

"Kita berjuang habis-habisan untuk partai kembali berjaya. Kepada masyarakat yang punya hak pilih, saya mohon juga agar tetap memilih PBB di pemilu nanti," katanya.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper